Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Lainnya

Blogger yang sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | Temui saya di tempat lain -> irerosana.com atau email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Jejak Pabrik Gula Era Kolonial di Rasamadu Heritage

16 Mei 2024   12:14 Diperbarui: 25 Mei 2024   20:07 3076 12 2


Sewaktu berkunjung ke Solo saya tertarik dengan sebuah bangunan bergaya arsitektur Eropa yang terlihat masih berdiri kokoh. Dari luar, bangunan ini nampak seperti kastil yang sering kita lihat di film-film kolosal luar negeri. Karena penasaran, akhirnya saya pun masuk untuk melihat lebih dalam.

Rupanya, bangunan ini adalah bekas pabrik gula Gembongan yang kini menjadi tempat wisata dengan nama Rasamadu Heritage.

Solo memang memiliki 3 bekas pabrik gula yang sudah dialihfungsikan sebagai tempat wisata. Ketiganya antara lain ; Pabrik Gula Colomadu atau yang dikenal dengan De Tjolomadoe, Agrowisata Sondokoro Tasikmadu dan Pabrik Gula Gembongan atau Rasamadu Heritage ini.

Lalu mengapa ada banyak pabrik gula di Solo?

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa pulau Jawa pernah menjadi salah satu penghasil dan pengekspor gula terbesar di dunia. Yap, ini terjadi pada era sebelum perang dunia ke dua yaitu tahun 1930 hingga 1940.

Produksi gula kala itu ditaksir bisa mencapai 2,5 hingga 3 juta ton per tahun yang sekaligus menjadikan pulau Jawa sebagai pengekspor gula terbesar kedua setelah Kuba. Prestasi tersebut juga ditandai dengan banyaknya pabrik gula yang didirikan sejak tahun 1920.

Hingga saat ini pun masih banyak kita temukan jejak bangunan dari pabrik-pabrik gula lawas dan beberapa  di antaranya ada di daerah Solo dan sekitarnya. Beberapa sumber menyebut jumlah pabrik gula di sekitar Solo mencapai 16 pabrik. Saking banyaknya, keberadaan pabrik gula di daerah ini sampai disebut sebagai lambang kemajuan perekonomian Praja Mangkunegaran.

Sayangnya, meski pernah berjaya di era kolonial namun pabrik-pabrik tersebut sempat terbengkalai lama pasca berhenti beroperasi. Hanya tersisa 4 pabrik yang masih terlihat secara fisik dan 3 di antaranya telah dialihfungsikan sebagai tempat wisata seperti yang tadi disebutkan.

Pabrik gula Gembongan sendiri didirikan pada tahun 1899.  Artinya, Jika dihitung usianya sudah mencapai 125 tahun. Pemilik pertama dari pabrik ini pun belum diketahui secara pasti namun sejarah mencatat bahwa Naamloze Vennotschap (NV) Kartasoera Cultuur Maatschapij pernah mengelolanya sebelum akhirnya di jatuh ke tangan kreditor.

Kartasoera Cultuur Maatschapij sendiri di tahun 1915 diakuisisi oleh Internationale Crediet- en Handelsvereeniging "rotterdam" (interasio) yang merupakan perusahaan ekspor impor milik Belanda. Di bawah pengelolaan perusahaan en Handelsvereeniging  inilah pabrik gula Gembongan berkembang pesat bahkan pada tahun 1920 direnovasi menjadi bangunan yang lebih modern dengan langgam art deco.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2