agus hendrawan
agus hendrawan Guru

Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Dampak Perang Nuklir dan Sejarahnya

9 Oktober 2024   13:50 Diperbarui: 9 Oktober 2024   13:59 1200 12 3

Ilustrasi perang nuklir.(Getty Images/Mark Stevenson) viaKompas.com
Ilustrasi perang nuklir.(Getty Images/Mark Stevenson) viaKompas.com

"Dunia sedang tidak baik-baik saja" itu sebuah kalimat yang saya tangkap ketika Pak Prabowo menyampaikan pidato terakhirnya selaku menteri Pertahanan dan Keamanan di depan komisi DPRRI.

Kita semua sadar akan konflik di timur tengah yang tidak kunjung mereda, dan memungkinkan akan eskalasi konflik yang terus meluas. Hal yang paling mengerikan adalah pecahnya perang dunia ke-3 yang memungkinkan skenario terburuk yang dapat terjadi dalam sejarah umat manusia yaitu Perang Nuklir.

Dari mulai kehancuran fisik massal, efek radiasi, dan konsekwensi lainnya seperti partikel radioaktif akan tersebar di atmosfer setelah ledakan, dan dapat terbawa angin ke wilayah yang jauh dari tempat ledakan. Partikel-partikel ini akan turun ke tanah dalam bentuk fallout radioaktif yang bisa mencemari air, tanah, dan makanan, menciptakan krisis kesehatan jangka panjang bagi populasi di wilayah yang terpapar.

Belum lagi resiko musim dingin nuklir yang mematikan, keruntuhan ekonomi dan infrastruktur, efek lingkungan jangka panjang, krisis kemanusiaan, sampai akhirnya tidak menutup kemungkinan punahnya umat manusia dan segala peradabannya.

Pada skenario terburuk, perang nuklir skala besar bisa mengakibatkan kehancuran total bagi peradaban manusia. Dengan senjata nuklir yang jauh lebih kuat dari yang pernah digunakan sebelumnya seperti di Hiroshima dan Nagasaki, kemungkinan punahnya umat manusia menjadi nyata. 

Dengan segala ancaman tersebut perang nuklir adalah salah satu skenario yang paling berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia di planet ini, dan mencegahnya menjadi prioritas utama bagi diplomasi internasional dan keamanan global.

Untuk itu saya susun sebuah video dokumenter tentang sejarah nuklir, keuntungan dan kerugiannya. Nuklir digunakan pertama kali sebagai senjata pada perang dunia ke-2 dan kita tidak berharap itu terjadi untuk yang kedua kalinya.