Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.
Terlepas dari fasilitas-fasilitas yang tersedia, ada begitu banyak kegiatan seru yang digelar di Malioboro dan sekitarnya. Mulai dari karnaval, pameran seni on the street, panggung musik, hingga demonstrasi yang rusuh bin kisruh.
Komplet pokoknya. Adapun tiap kegiatan punya daya tarik sendiri-sendiri. Sungguh tidak bisa dibanding-bandingkan, yang manakah yang lebih bagus?
Kali ini saya akan bercerita tentang salah satu pameran seni yang digelar di sepanjang trotoar Malioboro. Pameran yang saya maksud adalah pameran patung. Salah satu pameran seni yang menjadi favorit saya.
Mengapa saya demikian terpikat sehingga memfavoritkannya? Sebab pameran tersebut tidak digelar di sebuah gedung khusus, tetapi digelar di sepanjang trotoar. Berarti di alam terbuka. Kena terik matahari. Kalau hujan pasti juga kehujanan.
Nah. Justru di situlah daya tariknya. Terlebih selain bisa dinikmati kapan pun secara gratis, saya (dan semua orang pastinya) boleh bermain-main dengan statue yang dipamerkan. Itu sangat menyenangkan.
Dokpri Agustina
Makin menyenangkan sebab ada patung-patung yang cocok banget untuk diajak berkampanye gemar baca buku. Saya sampai dua kali datang untuk mengeksplorasi patung-patung tersebut. Tentu dengan pakaian dan buku yang berbeda. Bisa dicek di video.
Jadi, siapa bilang buku hanya untuk dibaca? Terkadang buku pun bisa untuk bergaya, lho. Tak cuma sebagai jendela ilmu, buku juga merupakan pintu untuk membuka ekspresi diri. Saya telah membuktikannya 'kan?
Salam.
