Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Freelancer

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Cuma Ada Sedikit Aksi dari Kampung Menari

7 Oktober 2025   23:53 Diperbarui: 8 Oktober 2025   13:10 252 27 10

Selepas Asar tadi saya menyempatkan diri untuk pergi ke Kawasan Malioboro. Betul-betul menyempatkan diri. Saya bahkan mencatatnya sebagai salah satu kegiatan dalam TDL (To Do List) pada tanggal 7 Oktober hari ini. Bukan sekadar iseng-iseng, kalau sempat ya ke sana kalau tidak ya sudahlah.

Mengapa? Sebab saya ingin tahu, seasyik apa CFD yang dilakukan di Malioboro, dalam rangka perayaan HUT Kota Yogyakarta ke-269.

Sehari sebelumnya saya mendengar dari radio lokal bahwa akan ada CFD atau Car Free Day di Malioboro. Durasinya tak main-main. Seharian penuh. Selama 24 jam.Dimulai sejak pukul 00.00 WIB (tanggal 7 Oktober) sampai pukul 00.00 WIB (tanggal 8 Oktober). 

Yang bikin kepo, Pak Walikota kami menyatakan bahwa CFD-nya tanpa atraksi. Jalanan di sepanjang Kawasan Malioboro ditutup dari kendaraan bermotor bukan sebab dipakai untuk atraksi.  Faktanya, perayaan HUT kota kami kali ini tanpa pertunjukan seni yang spektakuler. 

Tanggal 7 Oktober 2025 malam, yang semula direncanakan ada Wayang Jogja Night Carnival, beberapa hari lalu bahkan  dinyatakan batal oleh Pak Walikota. Apa sebabnya? Tentu efisiensi dan patuh imbauan pemerintah pusat, untuk tidak menyelenggarakan acara-acara yang terkesan atau bersifat glamour.

Usut punya usut, CFD di Malioboro selama 24 jam itu untuk meneliti. Apakah CFD di situ efektif atau tidak? Dampaknya bagaimana untuk jalan-jalan lain di sekitar Malioboro?

Singkat cerita, saya tiba di lokasi dengan lancar. Dalam arti, tidak kesusahan menyeberang di perempatan Titik Nol meskipun pada jam lalu lintas padat. Yakni saatnya orang pulang kerja. 

Rupanya di Titik Nol ada acara. Pantesan meriah. Insyaallah akan saya tuliskan nanti, acaranya apa. Yang jelas dihadiri oleh Bapak Walikota dan Bapak Wakil Walikota serta jajarannya.

Peserta Kampung Menari tampil di depan Pasar Beringharjo Yogyakarta (Dokpri Agustina)
Peserta Kampung Menari tampil di depan Pasar Beringharjo Yogyakarta (Dokpri Agustina)

Dari Titik Nol saya terus melangkah ke utara. Sesampai di depan Pasar Beringharjo, saya menjumpai keramaian lagi. Ada tari-tarian! Rupanya di situ ada panggung untuk Kampung Menari. 

Perlu diketahui, Kampung Menari adalah sebuah program dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Tujuannya melestarikan dan menggerakkan seni budaya tari di seluruh kampung yang ada di Kota Yogyakarta melalui pelatihan tari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2