Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com
Netizen yang baik hati, misalnya, menginginkan Anies Baswedan lebih dari sekedar Gubernur DKI Jakarta. Mereka "haqqul yaqien" menginginkan mantan Menteri Pendidikan ini jadi presiden. Gubernur rasa Presiden.
"Namun demikian, ada juga pihak yang menginginkan Anies berhenti sama sekali. Tidak sebagai gubernur DKI, juga jangan maju jadi calon presiden," kata Ridwan Umar, moderator diskusi publik ini.
Alasannya, untuk ke depan, Anies dikhawatirkan tidak bakal punya "perahu" tumpangan alias partai politik pengusungnya. Kenapa? Memang sulit mencari boncengan? Kayak ojek online ya hehe...
Partai Kebamgkitan Bangsa (PKB) misalnya, sudah ada Muhaimin Iskandar yang sejak lama sudah ngambil ancang-ancang. Lalu siapa lagi?
Partai Demokrat apa lagi. Sudah ada "Putera Mahkota" Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Tentu Cikeas tidak ikhlas dong kalau ada "orang luar" yang masuk.
Sementara Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), juga sudah punya calon sendiri. So pasti, kata orang Manado, "ngana nyandak bisa masuk" ke partai.
Apalagi mau merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Golkar, gak usah ditanya lagi. Ya Anies bisa saja nasibnya sama seperti Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI.