Pentas Banna di Hari Bumi (Dokpri)
Banna adalah anakku kedua, aku melahirkan dia tepat tanggal 8 November 2008, jarak antara anakku yang pertama dan kedua lumayan jauh yaitu 8 tahun kemudian.
Tetapi Banna hanya sempat minum asi kurang lebih 7 bulan, karena penulis hamil lagi anak ketiga yaitu Fatih.
Ketika usia kurang dua tahun, Banna suka bercerita pernah suatu kali kami berdua naik kereta, di sepanjang perjalanan kami berdua berbicara , Banna masih belum bisa mengucapkan kata-kata dengan sempurna , tetapi karena saya tanggapi , kita jadi tak berhenti bicara. Sampai ada seorang Ibu di sebelah saya menegur saya, kok ibu bisa memahami bahasa anak ibu, oh iya karena kami sering ngobrol dengannya jadi aku bisa menebak ke arah mana banna akan bicara, seru pokoknya , tapi kalau di dengar orang lain, apa sih pembicaraan anak ini, karena sebelum dua tahun banna memang belum lancar berbicara.
Ternyata ini awal bakatnya, akhirnya dia memilih mengambil ektra kurikuler bidang drama, dan inilah penampilan Hasan Al Banna di hari bumi, selamat menyaksikan.
Ceritanya, Banna adalah seekor katak yang terusik karena tempat habitatnya kotor oleh sampah, dan pohon-pohon kayupun akan dibeli oleh makelar kayu, ayo kita simak bersama, saat itu dia duduk di kelas 4.
Semoga bisa menginspirasi pola belajar di ala pandemi tak selalu teori dengan penyajian ceramah tapi bisa juga dibuat pentas drama virtual dari sini anak-anak belajar percaya diri, belajar teori langsung jadi bisa mengenal tokoh utama, dan pemain pembantu, apa itu sutradara, perlengkapan pendukung di balik layar, pembacaan naskah yang tepat termasuk intonasinya ini dari sisi bahasa, jika dikaitkan dengan matematika, dia harus patuh pada jadual yang ditentukan, pasti seru dan ini merupakan tantangan bagi anak-anak, pasti mereka akan tampil maksimal dan menunggu giliran untuk membacakan pembicaraan dalam naskahnya, selamat mencoba.
Depok, 21 Juli 2021
