Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.
*Orasi Terakhir Sulistyo, Perjuangkan Honorer*
Oleh Didi Suprijadi
( Aktifis buruh)
Cerdas, cekatan dan berani begitu label yang sering disematkan terhadap Ketua Umum PB PGRI massa bakti XXl periode 2014-2019 Dr Sulistyo M Pd. Berani dalam arti tidak mengekor,membebek dan yes men, kepada siapapun termasuk saat itu kepada Kemendikbud.
Mantan rektor Universitas PGRI Semarang ini, menjadi anggota DPD RI dua periode dapil Jawa tengah. Selama menjabat Ketua Umum PB PGRI beliau sangat gigih memperjuangkan guru guru honorer.
https://youtu.be/jzzR9LsuMts?si=SK27j2IuceoL96py
Orasi Sulistyo
Beliau wafat tahun 2016 setelah terjadi kecelakaan di salah satu rumah sakit besar di Jakarta enam bulan setelah beliau memimpin 100 ribu guru honorer aksi damai didepan gedung MenPan RB, Kemendikbud dan DPR RI Senayan Jakarta.
Aksi damai guru guru honorer seluruh Indonesia dipimpin langsung oleh Ketua Umum PB PGRI Sulistyo, pada tanggal 15 September 2015, menyikapi terbitnya UU nomor 5 tahun 2014 tentang ASN. Tuntutan aksi adalah perbaikan status dari honorer menjadi ASN. Rencananya aksi akan dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 15,16 dan 17 September 2015.
Alat peraga aksi ,mobil komando dan loud speaker disediakan oleh KSPI, dibantu pengamanan dari dalam oleh pasukan warna hitam merah garda metal dari SPMI.
Anggota PB PGRI dalam aksi ini turut serta, dibagi dua kelompok. Satu kelompok dipimpin ketua PB PGRI Usman Tonda, ada di dalam gedung DPR RI mengikuti rapat RDPU. Satu kelompok lagi dipimpin oleh ketua PB PGRI Didi Suprijadi yang berada di lapangan sebagai koordinator lapangan ( korlap).
Aksi damai dilakukan bertepatan dengan rapat dengar pendapat umum (RDPU) antara menpan RB, komisi DPR RI yang membidangi Aparatur Sipil negara dan instansi terkait lainnya.
Sore hari didepan pintu gerbang gedung DPR RI menpan RB Yudi Chrisnandy mengumumkan hasil rapat dengan DPR RI bahwa tuntutan aksi sebagian dikabulkan yaitu diangkat nya honorer menjadi ASN.
Pengumuman MenPan RB itulah yang membuat para peserta aksi melakukan selebrasi kemenangan bersama dengan Ketua Umum PB PGRI Sulistyo sebagai pimpinan aksi. Sulistyo memimpin aksi mulai pagi hingga malam hari.
Tepat setelah adzan Maghrib seluruh peserta aksi sholat magrib berjamaah di jalan raya depan pintu gerbang gedung DPR RI jalan Gatot Subroto.
Sesaat setelah doa berjamaah, pemimpin aksi Sulistyo naik keatas mobil komando untuk memberikan pidato orasi penutupan aksi.
Pidato orasi penutup Sulistiyo di tulis ulang, diambil dari rekaman aslinya, yaitu sebagai berikut,
TEKS ORASI KETUM PB PGRI DALAM AKSI DAMAI HONORER
25 SEPTEMBER 2015
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wa barakatuh
Teman-teman Saudara Tenaga Honorer dan' semua bidang termasuk
Guru Honorer.
Saya SULISTYO Ketua Umum Pengurus Besar PGRI
Saya ingin sampaikan beberapa hal :
Yang Pertama :
Bahwa Kekompakan kita yang baik ini hendaknya
Jangan Luntur kalau perjuangan kita sudah terpenuhi ya...
Sangguup...! Kata Sulistyo bersemangat, lalu dijawab serentak oleh peserta aksi.
Kita jaga kebersamaan. karena dengan KEKUATAN itu kita akan MENANG...! Ucapnya bersemangat
Yang Kedua :
Tolong dengarkan kalau nanti hasilnya bagus. apakah Bapak/Ibu sanggup bekerja dengan baik...! Serunya
Sudah ini
*"INI DISAKSIKAN OLEH MALAIKAT'*
Jadi harus bekerja sebaik-baiknya.
Kemudian Bapak/Ibu apakah sanggup bersama-sama membangun *ORGANISASI* kita dengan baik... ?
*"Sanggup...!"* Jawab peserta aksi ber semangat.
*ALLAHU AKBAR.....!*
*A LLAHU AKBAR...!*
Malam ini, sore ini ada Anugerah dan Mukjizat yang luar biasa , teriak sang orator dari atas mobil komando bersemangat.
KEPUTUSAN KOMISI Il DAN MENPAN MEMUTUSKAN :
*Akan mengangkat SELURUH TENAGA HONORER Bersama-sama Menjadi PNS. Menjadi PNS ...*
Marilah kita bersama-sama mengucap Syukur ALHAMDULILLAH,
Selanjutnya Ketua Umum mengatakan,
Kita masih punya kewajiban Saudara-Saudara,
Kita masih punya kewajiban untuk MENGAWAL agar KEPUTUSAN Antara KOMISI ll dengan MENPAN dilaksanakan sesuai dengan KESEPAKATAN Yaitu Pengangkatan dilakukan secara Bertahap Tahun 2016 sampai Tahun 2019 selesai 4 Tahun.
Karena itu kita harus kompak, harus kuat menjaga ini supaya KESEPAKATAN jangan MELEMPEM ditengah jalan...!
Setuju...! Baik.. !
Hidup Honorer ! Hidup Guru ! Hidup PGRI ! Hidup KSPI !
Solidaritas ....! 3x
SAYA TITIP PESAN :
Karena ini sudah dikabulkan. apakah Demo cukup satu hari...!
Tanya Sulis biasa disapa.
Cukup...! Cukup...! Baik...!
Karena tujuan kita sudah dipenuhi, Bapak/Ibu dengan hati-hati. salam untuk keluarga dan teman-teman semua. Kalaupun ada yang tidak ikut Demo tidak usah dipersoalkan karena memang kita perwakilan. Gitu ya ..!?
lnsyaallah kita sedang MENGAWAL agar mulai Tahun 2016 DIPASTIKAN ada pengangkatan 439 ribu ini selesai Tahun 2019.
Sudah jelas semua...! Sudah jelas semua...!
Mari kita TEPUK TANGAN lima menit jangan berhenti.....
Terus...Terus...Terus...Terus...Terus semua...Terus Semua.
Tepuk tangan bergemuruh dari ribuan honorer yang masih setia mengikuti aksi hingga malam hari.
Ya.. Cukup ! Sekarang pulang dengan tertib. Setuju.. !
"Setuju" jawab kompak peserta aksi.
Dengan mengucap Syukur ALHAMDULILLAH
Aksi Damai Hari ini dengan RESMI Saya Nyatakan DITUTUP.
Dan masih ada Pengumuman Pengumuman
Tetapi kita bersama-sama mengucapkan TERIMAKASIH Kepada Bapak Kapolda Kepada seluruh Jajarannya sehingga Aksi ini berjalan dengan DAMAI dikawal dengan baik.
Mudah-mudahan kalau misalnya kita pada saatnya kita bisa ketemu lagi tidak dalam Aksi Demo tetapi dalam Silaturrahiim yang bagus.
Terimakasih
Hidup Honorer...! Hidup Honorer...!
Hidup Honorer...!
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Para peserta perlahan membubarkan diri, tetapi banyak juga peserta aksi bergerombol sambil sesekali berangkulan tanda senang karena tuntutan aksi dipenuhi. Tidak jarang peserta aksi menangis karena saking gembiranya.
Banyak peserta aksi yang tidak langsung pulang ke rumah masing masing, karena banyak yang merayakan kemenangan. Peserta aksi dari luar kota pulang ke gedung guru Indonesia di jalan Tanah Abang untuk menginap sebelum bertolak ke daerah nya masing masing.
Pidato orasi monumental ini lah yang tidak ditemukan lagi setelah beliau mangkat. Sepanjang beliau sebagai aktifis dan pejuang guru sudah ratusan kali melakukan aksi demo memimpin guru.Baik aksi memperjuangkan guru honorer,undang undang guru hingga kebijakan 20% APBN.
Layak lah bila almarhum disematkan menjadi pahlawan honorer dan disebut sebagai bapak honorer.
17 Robiul Awal 14456H
rumah honorer ayah didi