Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Guru

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Buah Nangka di Rumah Honorer Ayah didi

21 Desember 2024   06:53 Diperbarui: 21 Desember 2024   06:53 188 4 1

Mang Ujang tukang bubur terkenal di layur Rawamangun Jakarta, sumber dokumen pribadi 
Mang Ujang tukang bubur terkenal di layur Rawamangun Jakarta, sumber dokumen pribadi 

https://youtube.com/shorts/7VCdamzTSX0?feature=shared. Panen nangka,Sumber dokumen pribadi 

Rumah honorer ayah didi merupakan suatu tempat dimana banyak orang melakukan kegiatan utama nya honorer. Honorer yang dimaksud adalah orang yang bekerja di pemerintahan yang penghasilannya bukan dari APBN/APBD, kelompok ini bisa guru atau tenaga teknis lainnya. Kegiatan honorer bukan saja urusan organisasi dalam memperjuangkan hak hak dirinya sebagai pekerja, tetapi banyak kegiatan sosial lainnya, seperti berkebun dan lainnya.

Kenapa disebut rumah honorer ayah didi? Hal ini saat itu kira kira tahun 2015 sedang gencar gencarnya aksi pegawai honorer di seluruh Indonesia untuk perbaikan nasibnya agar bisa diangkat menjadi CPNS. Ratusan honorer baik guru maupun tenaga teknis lainnya dari berbagai instansi menyerukan kepada pemerintah dengan satu tuntutan PNS harga mati. Tuntutan PNS bagi honorer dilakukan melalui aksi demo secara damai secara berturut turut selama 3 hari di depan Istana Negara. Kebutuhan tempat nginap bagi honorer dari daerah yang sedang melakukan aksi ditampung di sebuah rumah di jalan Jatinegara Kaum Kecamatan Pulau gadung. Ternyata banyak honorer yang tidak bisa kembali ke daerah nya akibat kekurangan ongkos, maka rumah honorer ayah didi jadi tempat tinggal sementara. Begitu kisah kenapa disebut rumah honorer ayah didi.

Rumah honorer lokasinya terletak di RW 03 Kelurahan Jatinegara Kaum, disebut rumah honorer karena digunakan sebagai tempat kegiatan sekaligus alamat kantor honorer seluruh Indonesia. Walaupun di sebut kantor, tetapi tidak seperti layaknya kantor perusahaan atau organisasi lainnya, kantor rumah honorer hanya sebatas tanah kosong atau kebun yang disana sini kebanyakan ditumbuhi pohon pohon rindang.

Banyak pohon yang ditanam di halaman rumah honorer ada pohon Sawo, pohon Petai, Jambu, Nangka dan banyak tanaman tahunan lainnya.

Salah satu pohon yang sering diperbincangkan oleh honorer dan tamu tamu lainnya adalah pohon Nangka. Pohon Nangka yang tumbuh persis di depan kantor rumah honorer setiap musim berbuah lebat.

Sore itu, Kamis 19 Desember 2024 Jakarta ditimpa hujan lebat dengan angin kencang disertai sambaran petir, akibat angin kencang inilah beberapa buah Nangka berjatuhan. Nangka yang jatuh bukan hanya karena angin dan hujan tetapi memang Nangka sudah tua dan matang .

Keesokan hari nya , setelah bada Jum'at datang Om Indra dan Mang Ujang ke rumah honorer, melihat di meja ada Nangka sisa kemarin yang sudah di kupas, keduanya melahap buah Nangka tersebut hingga ludes.
Ayah didi sarankan ke Mang Ujang untuk naik ke pohon Nangka agar buah Nangka yang sudah tua di unduh saja biar bisa di nikmati dan dibagi bagi ketetangga.

"Sudah sana naik" seru ayah didi kepada Mang Ujang . Hal ini disampaikan ke Mang Ujang agar naik ke pohon Nangka untuk memetik buah yang sudah tua.

Dengan cekatan beberapa saat kemudian  Mang Ujang seorang tukang bubur ayam terkenal di layur Rawamangun, sudah berada di atas pohon dan kemudian bisa memetik 6  biji buah  Nangka . 

"Lainnya belum tua" teriak Mang Ujang dari atas pohon nangka memberi tahu, sambil cengengesan merasa senang.
Maksudnya memberi tahu bahwa buah Nangka yang lainnya belum bisa dipetik, lantaran belum tua. " Seminggu lagi" lanjut mang Ujang. Artinya seminggu kemudian mang Ujang boleh datang lagi ke rumah honorer untuk manjat pohon Nangka memetik buahnya.

Nangka yang sudah dipetik, sumber dokumen pribadi 
Nangka yang sudah dipetik, sumber dokumen pribadi 

Buah Nangka kulitnya seperti berduri warna hijau isinya warna Kuning, isi buah Nangka terdiri dari Dami ( bentuk serta), Nyamplung ( daging) dan Beton ( biji). Nangka masak yang dimakan adalah nyamplung, sedangkan beton atau biji nya banyak juga yang direbus untuk menjadi makanan ringan. Nyampung rasa manis dan beraroma khas wangi Nangka. Banyak juga masyarakat di Indonesia buah Nangka dibuat untuk sayuran terutama buah Nangka muda. Masakan khas Yogyakarta yang terkenal bernama Gudeg berbahan buah Nangka muda. Buah Nangka mempunyai nama sesuai dengan ukuran nya dari mulai kecil hingga besar nama buah Nangka berbeda sesuai usianya dari mulai Babal, Gori, Tewel hingga Buah Nangka.

Kandungan vitamin A dan C dalam buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) ini turut meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu mencegah infeksi penyakit, belum lagi kandungan Karbohidrat yang sangat tinggi, sangat bermanfaat untuk meningkatkan tambahan gizi. Namun Buah Nangka dihindari bagi penderita asam urat, apalagi bagi orang yang punya kelainan pada asam lambung.

Banyak jenis pohon Nangka, Nangka Celeng, Nangka Bubur hingga Nangkadak. Nangkadak merupakan jenis nangka hasil budidaya silang antara pohon Nangka dengan pohon Cempedak. Nangkadak menghasilkan buah sebesar buah Nangka tetapi rasa dan harum seperti buah Cempedak.

Nangka yang ada di halaman rumah honorer pohonnya besar, buah yang dihasilkan banyak. Bentuk buah tidak terlalu besar dibandingkan buah Nangka Bubur, tetapi isi nyamplung nya padat, sedikit dami dengan daging rasa manis dan wangi harum yang kuat. Mungkin diantara pembaca ada yang bisa memberi tahu jenis Nangka apa  dengan ciri ciri tersebut.

Nyamplung sumber dokumen pribadi 
Nyamplung sumber dokumen pribadi 

Pohon Nangka yang berdiri tegak persis di halaman depan rumah honorer membuat bangga dan senang karena setiap waktu dan musim berbuah lebat. Banyak tamu terutama honorer dari daerah yang mengagumi pohon Nangka ini apalagi  jika sedang musim berbuah. Tetangga kiri kanan rumah honorer juga sering dibagi saat panen buah Nangka. Tetapi sering khawatir dengan kondisi pohon yang cabang dan ranting nya berada persis diatas genteng, khawatir buah Nangka jatuh menimpa genteng rumah honorer. Belum lagi saat musim hujan seperti saat ini, hujan lebat yang disertai angin kencang cukup mengkhawatirkan tumbang nya pohon pohon yang berada di halaman terutama pohon Nangka yang letaknya sangat dekat dengan rumah honorer.

Rasa syukur dan senang hidup di kampung, di tengah tengah hiruk pikuk kota Jakarta, masih bisa menikmati buah Nangka hasil metik sendiri dari pohon di halaman rumah. Selain pohon Nangka yang saat ini sedang berbuah, seminggu lalu sempat panen buah Petai, bulan depan jambu Jamaika. Pohon Rambutan Rafah ,sawo Kecik , Kecapi hingga pohon Creme menyusul kemudian.