Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.
sambutan ketua panitia Maknawiyah, dokumen pribadi https://youtu.be/z-C_xHBW0j4?feature=shared
Halal bihalal, Sebagai Tradisi Hingga ke Negara Amerika Serikat.
Oleh ayah didi
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang memulai mengerjakan perbuatan baik dalam Islam (sehingga menjadi kebiasaan ummat), maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang memulai kebiasaan buruk (sehingga menjadi kebiasaan ummat), maka dia akan mendapatkan dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." (HR Bukhari Muslim dari Jarir ra). Demikian penggalan ceramah ustadz Dzanuri, dalam acara halal bihalal komunitas pengajian guru dan tenaga kependidikan SMA negeri 36 di Jakarta.
Halal bihalal keluarga besar pengajian majelis ta'lim SMA negeri 36 digelar hari Sabtu tanggal 19 April 2025 bertempat di Masjid Al Fath SMA negeri 36 jakarta, jalan Perhubungan, Kecamatan Pulau gadung Jakarta Timur.
Sebagai koordinator acara sekaligus ketua panitia Maknawiyah menyatakan dalam sambutan nya, bahwa acara halal bihalal keluarga besar pengajian guru SMA negeri 36 rencana digelar sejak tahun lalu, berhubung saat itu masih suasana pileg dan pilpres maka halal bihalal baru digelar pertama kali tahun ini.
Tempat acara di gelar di masjid Al Fath SMA negeri 36 adalah untuk mengenang kembali saat awal membangun masjid tercinta tersebut. Pembangunan masjid Al Fath diawali dengan pencarian dana urunan sumbangan guru guru muslim, donasi orang tua murid hingga mencari sumbangan kepada orang orang baik yang akan menjadi donatur. " Masjid ini dibangun oleh kita dari kita untuk kita, sebagai kenangan kita semua" demikian Maknawiyah mantan Kepala SMA negeri 39 Cijantung menegaskan dalam sambutannya.
Maknawiyah menyebutkan bahwa semangat kebersamaan majlis ta'lim pengajian guru guru dan tenaga kependidikan SMA negeri 36 perlu diapresiasi, hal ini sebagai wadah silaturahmi antar anggota majlis ta'lim pengajian. Harap maklum anggota majlis ta'lim pengajian guru dan tenaga kependidikan saat ini hampir seluruh nya sudah tidak lagi bertugas di SMA negeri 36, sudah menyebar rotasi ke berbagai sekolah lain serta banyak anggota nya sudah purna tugas alias pensiun dari PNS.
Hadir dalam acara tersebut Kepala SMA negeri 36 periode 2008-2009 Laily Shaher, sekalipun beliau tidak mengikuti acara hingga selesai , karena ada kepentingan di tempat lain, serta guru guru dan tenaga kependidikan baik yang masih aktif maupun sudah pensiun.
Disamping acara halalbihalal, kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk silaturahmi sekaligus sebagai ajang melepas kangen.
Acara dimulai tepat pukul 10 00 diawali pembukaan oleh Ustadz Rosidin kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an oleh Muhamad Raihan serta saritilawah oleh Aliza dan Naurah ketiganya siswa siswi kelas Xl SMA negeri 36 Jakarta. Sebagai pengisi tausyiah oleh ustadz Dzanuri dari Buaran Klender. Acara berakhir saat waktu dhuhur tiba, kemudian dilanjutkan dengan santap di waktu siang dengan hidangan ala lebaran yaitu lontong sayur opor ayam.
Halal bihalal merupakan tradisi baik yang dilakukan umat muslim di Indonesia. Tradisi baik dan tidak melanggar syariat Islam merupakan kegiatan yang terus dianjurkan. Hadis Rosulullah yang dikutip oleh penceramah seperti disebutkan diawal, bahwa halal bihalal walaupun bersifat tradisi, akan tetapi kegiatan yang baik maka dianjurkan dilakukan oleh umat muslim. Kegiatan tradisi yang baik seperti kegiatan halal bihalal dianjurkan untuk dilakukan.
Menurut penceramah kegiatan halal bihalal hanya dilakukan muslim di Indonesia dan halal bihalal termasuk kegiatan secara tradisi tetapi bermakna sangat baik.
Halal bihalal sendiri pertama kali dilakukan pada saat pemerintahan Soekarno di awal kemerdekaan. Saat itu masih terjadi perdebatan antar kelompok dan golongan terutama para pemimpin politik, maklum saat itu Belanda sebagai penjajah masih belum jauh dari bumi Nusantara. Soekarno sebagai presiden mempunyai inisiatif bagaimana cara menurunkan ketegangan antar kelompok dan golongan petinggi pemimpin politik tersebut. Kiai Haji Akhmad Wahab Hasbullah lah seorang Kiai NU orang yang pertama kali mencetuskan ide mempertemukan para tokoh pimpinan melalui kegiatan halal bihalal.
Selanjutnya Soekarno mengundang berbagai kelompok dan golongan para petinggi pemimpin politik yang sering berselisih pendapat untuk bertemu bersama sama dengan tema halal bihalal.
Saat suasana idul Fitri pada tahun 1948 diundang para tokoh ke istana oleh Soekarno atas saran Kiai Haji Akhmad Wahab Hasbullah untuk duduk bersama dalam satu meja bersilaturahmi sekaligus meredakan ketegangan.
Prinsip silaturahmi sejak awal halal bihalal dimunculkan agar dapat mengurangi ketegangan, hingga kini halal bihalal secara tradisi terus menerus dilakukan setiap sehabis lebaran idul Fitri, sekalipun tidak lagi untuk mengurangi ketegangan tetapi lebih banyak untuk silaturahmi saling memaafkan.
Halal bihalal sendiri dari segi bahasa diambil dari kata halla atau halala. Halala dapat dimaknai antara lain menyelesaikan persoalan,atau kesulitan atau meluruskan benang kusut atau mencairkan yang beku atau melepaskan ikatan yang membelenggu.
Halal bihalal dapat dipahami menyambung apa apa yang tadinya putus dapat tersambung kembali, oleh sebab itu dimungkinkan halal bihalal sebagai alat untuk silaturahmi saling lepas kangen sambil memaafkan.
Sekalipun halal bihalal hanya sebagai tradisi yang baik dan bukan termasuk syari'at, maka tradisi yang baik dapat dilakukan sebagai bagian perbuatan yang dianjurkan oleh Rosulullah
"Barangsiapa yang memulai mengerjakan perbuatan baik dalam Islam (sehingga menjadi kebiasaan ummat), maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."
Dengan demikian perbuatan baik perlu terus dilakukan, sekalipun hanya bersifat tradisi termasuk kegiatan halal bihalal ini.
Karena sudah di anggap tradisi yang baik maka segala lapisan masyarakat setiap akhir bulan ramadhan di bulan Syawal setelah idul Fitri selalu dilakukan kegiatan halal bihalal.
Para diaspora Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat pun mengawali kegiatan setelah idul Fitri di bulan Syawal selalu diawali dengan acara halal bihalal.
Suasana Halal bihalal di SMA negeri 36.
Siang itu, masjid Al Fath SMA negeri 36 dimana acara halal bihalal digelar penuh tawa dan celotehan para anggota majlis ta'lim pengajian, sekalipun yang hadir tidak memenuhi area masjid, tetapi suasana kegembiraan dan kebahagiaan tampak terlihat dari wajah wajah para pensiunan yang didominasi para kaum Ibu.
Selfi dan foto bersama tidak luput dilakukan dengan fose berbagai gaya, layaknya anak anak zaman melinial. Tua muda laki-laki dan ibu ibu dilakukan foto bersama dilanjutkan dengan pembuatan video pendek sambil meneriakkan yel yel kemeriahan.
Suasana seperti ini suatu tanda bahwa momen silaturahmi halal bihalal merupakan kegiatan yang baik sekalipun masuk dalam kategori tradisi, Walaupun sekedar tradisi, kegiatan halal bihalal hingga merambah ke negeri paman Syam Amerika Serikat.