Feddy Wanditya Setiawan
Feddy Wanditya Setiawan Dosen

Science advances not by blind obedience to old answers, but by the courage to question

Selanjutnya

Tutup

Video

'Pesan Lama dari Hutan'

30 Desember 2025   14:33 Diperbarui: 30 Desember 2025   15:34 77 7 0

Bisikan Terakhir Hutan yang Terluka [i. prompt kuratorial AI by Feddy WS, 2025]
Bisikan Terakhir Hutan yang Terluka [i. prompt kuratorial AI by Feddy WS, 2025]

Pesan Lama dari Hutan - Youtube


Lirik:

[Intro]

[Verse]  
Di bawah langit yang mulai kelam  
Burung-burung terbang tanpa arah  
Akarku mencengkeram tanah marah  
Air mata sungai mengalir pasrah  

[Verse]  
Serangga bersenandung pilu  
Menyanyikan lagu tentang kapalu  
Daun-daun berguguran satu per satu  
Membentuk puisi untuk sang ibu  

[Chorus]  
Pesan lama dari hutan  
Bergema di tiap lorong waktu  
Kami hanya ingin bernafas  
Bukan menjadi debu  

[Verse]  
Kupu-kupu kehilangan warna  
Di sayapnya tertulis cerita  
Tentang musim yang tak kenal masa  
Dan janji yang terpecah belah  

[Pre-Chorus]  
Malam datang membawa dingin  
Tapi kami takkan diam  
Bisikan kami akan terus hidup  
Dalam setiap tetes hujan  

[Chorus]  

Pesan lama dari hutan  
Bergema di tiap lorong waktu  
Kami hanya ingin bernafas  
Bukan menjadi debu  

[Chorus]  
Pesan lama dari hutan  
Tertulis di kulit pohon tua  
Jika kau dengar tangis kami  
Jangan biarkan kami sirna

[Outro]

------

Konsep musik naratif-konseptual dari lirik:

Grand Concept

Lirik ini membangun narasi ekologis puitik: alam berbicara sebagai subjek yang terluka, bukan sekadar latar. Konsep naratifnya berangkat dari kesadaran kolektif makhluk hidup-burung, serangga, sungai, pohon, kupu-kupu-yang menyampaikan pesan lintas waktu tentang krisis lingkungan, kehilangan keseimbangan, dan permohonan untuk tetap "bernapas".

Secara konseptual, lagu ini adalah monolog alam kepada manusia, dikemas dalam struktur musik yang bergerak dari kontemplatif, melankolis, menuju perlawanan sunyi yang bermartabat.

Narasi Musik: Alur Emosional dan Cerita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4