Baru-baru ini di media sosial tekhususnya Tiktok, viral sebuah trend dengan hastag #Meandtheboywhotraumatizedme. Jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia mememilki makna "Aku dan laki-laki yang membuatku trauma. Trend terkhususnya pada wanita yang menampilkan foto dirinya kemudian foto mantannya yang jelek dan juga toxic. Pada konten tesebut ingin menunjukkan bahwa mantannya adalah orang yang jelek dan juga toxic bisa dilihat pada kontennya yang mana pada slide pertama menunjukkan foto karakter cewe cantik dan karakter cowo jelek, kemudian disusul foto dirinya dan terakhir foto mantannya.
https://youtu.be/YhtS8YgH1u0?si=VkU0pNaNNuerl4pG
Trend tersebut mempunyai pro kontra dimata netizen, tentu sebagai perempuan yang pernah mengalami hal tersebut akan merasa relate dan pasti mendukung konten tersebut atau lebih parahnya lagi sampai-sampai ikut trend tersebut dan menunjukkan foto mantannya yang jelek. Sedangkan untuk yang kontra terlebih dari kaum laki-laki merasa konten tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap sesama laki-laki dan mereka belum tentu jelek dan toxic seperti yang ada ditrend tersebut.
https://www.tiktok.com/@rexx85813/video/7521314197326564626
Melihat dari konten tersebut tentunya bukan suatu yang elok untuk dilakukan dengan menyebar foto orang lain. Mengingat orang tersebut belum tentu mau fotonya dijadikan konten, yang mana kejadian tersebut benar-benar terjadi pada salah satu akun tiktok yang pada saat penulisan ini dibuat akun tersebut sudah tidak ada, kamudian mantan cowonya mengetahui konten tersebut dan tidak terima. Para netizen tentu mulai banyak yang meragukan tentang trend #Meandtheboywhotraumatizedme. Apakah trend tersebut memang benar apa adanya atau hanya untuk menarik simpati dan bentuk membuka aib yang membuat mantannya dibuly.
Trend tersebut tentu bukan suatu hal yang baik, sebagai netizen perlu rasanya kita untuk tidak ikut andil dalam konten seperti ini yang isinya hanya untuk membuly dan membuka aib orang lain walaupun jika memang benar si mantan tersebut memberikan trauma dan seorang yang toxic ada baiknya kita melupakan dan mengupgrade diri kita sendiri menjadi lebih baik dan melupakan yang telah berlalu.
