Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com
Ini petikan puisi karya #RadharPancaDahana, budayawan yang jadi buah bibir di hari-hari ini. Puisi tersebut berjudul Semua Binasa. Pada Rabu (19/02/2020) malam, puisi itu dinyanyikan #IwanFals di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat. Puisi yang kuat, dengan nyanyian Iwan Fals yang menghentak, benar-benar menggedor nurani. Publik yang terlena, yang tengah bermanja-manja dengan teknologi, digugat untuk sadar. Digedor agar tak larut dalam arus konsumsi.
Publik yang terlena, ada di seluruh lapisan bumi. Mereka terbius oleh kemudahan teknologi. Mereka takjub pada berjuta temuan. Dari hari ke hari. Dari abad ke abad. Semua melenakan. Adakah yang sadar? Adakah yang menyadari, betapa temuan demi temuan tersebut, sesungguhnya adalah cengkeraman. Tiap orang dicengkeram dalam permainan. Tiap orang larut dalam keasyikan. Sebagian sampai lupa, siapa yang berada di sekitar. Malah ada yang sampai lupa diri.
Ada yang duduk berhadapan, tapi asyik sendiri-sendiri. Ada yang berbaring bersebelahan, tapi tak saling peduli. Itulah realitas kini. Realitas kemanusiaan yang menyakitkan. Berdekatan tapi saling tak peduli. Berjauhan tapi saling berbagi empati. Barangkali, itulah empati yang semu. Mungkin itulah kepedulian yang semu. Kita pun larut dalam kesemuan yang seolah-olah di alam bebas, tapi sesungguhnya kita berada dalam cengkeraman.
Cengkeraman yang menakjubkan, yang membuat kita tak mampu lepas dari ketergantungan. Kita merasa mandiri, tapi kemandirian yang semu, yang bergantung pada banyak hal. Pada banyak pihak. Adakah kita sadar? Adakah kita menyadari? Semua gugatan itulah yang saya rasakan, saat mencermati nyanyian Iwan Fals, yang merupakan puisi karya Radhar Panca Dahana, berjudul Semua Binasa.
Puisi tersebut sesungguhnya puisi yang sarat dengan muatan religi. Ketakjuban kita pada apa yang ada di dunia, seringkali membuat kita lupa pada Sang Pencipta yang sesungguhnya. Perintah Iqro, perintah Bacalah, adalah perintah agar kita MEMBACA dalam artian yang sesungguh-sungguhnya. Dengan demikian, kita semakin menyadari, semakin mensyukuri, tentang kebesaran-Nya. Bukan melupakan-Nya, karena terlena oleh Dunia.
Puisi Semua Binasa tersebut adalah salah satu dari 80 puisi yang terhimpun dalam buku kumpulan puisi LaluKau karya Radhar Panca Dahana. Buku tersebut diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas tahun 2020. Ini selengkapnya puisi tersebut:
Semua Binasa
2019