Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Spirit Pahlawan dalam Puisi 77 Penyair

10 November 2022   09:29 Diperbarui: 10 November 2022   09:38 743 5 0

Buku 77 Penyair Membaca Pahlawan akan diluncurkan, menyambut Hari Pahlawan. Foto: Isson Khairul
Buku 77 Penyair Membaca Pahlawan akan diluncurkan, menyambut Hari Pahlawan. Foto: Isson Khairul

Adakah Taman Makam Pahlawan di kotamu? Pertanyaan itulah yang melahirkan buku antologi puisi 77 Penyair Membaca Pahlawan. Senin, 14 November 2022, pukul 14.00 WIB, buku tersebut akan diluncurkan di PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Mau hadir?

Tiga Sosok Kompeten


Buku antologi puisi 77 Penyair Membaca Pahlawan tersebut akan dibedah oleh Sutardji Calzoum Bachri, yang dikenal sebagai Presiden Penyair Indonesia. Dalam kesempatan itu, ia tentu akan berbagi strategi kreatif tentang bagaimana memaknai pahlawan, untuk kemudian dinarasikan ke dalam karya cipta puisi.

Selain Sutardji, ada Sunu Wasono, doktor sastra Indonesia dari Universitas Indonesia (UI). Dosen sekaligus penyair ini, akan memberi pencerahan kepada kita tentang narasi-narasi kepahlawanan dalam kesusasteraan Indonesia. Termasuk, memberi pengayaan diksi, agar puisi kepahlawanan tidak tergelincir hanya menjadi kumpulan slogan tentang pahlawan.

Ada juga Letnan Jenderal (Purn) TNI Johannes Suryo Prabowo. Ia adalah mantan Kepala Staf Umum (Kasum) Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kita tahu, Kasum TNI adalah pejabat yang berfungsi sebagai pimpinan staf di dalam lingkungan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia. Ia merupakan alumni AKABRI tahun 1976 dan berhasil menyandang penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Saksi Wiratama sebagai taruna lulusan terbaik.

Nah, ketiga sosok yang kompeten di bidang masing-masing itulah, yang akan menjadi pembicara dalam peluncuran buku antologi puisi 77 Penyair Membaca Pahlawan tersebut. Artinya, dalam kesempatan itu, kita akan mendapatkan pencerahan serta pengembangan wawasan tentang kepahlawanan. Termasuk, bagaimana menarasikannya ke dalam puisi.

Bagi ke-77 penyair yang karya mereka termaktub dalam buku itu, tentu ini sebuah penghormatan dalam berkarya. Karena, karya mereka disambut serta dibahas oleh ketiga sosok kompeten di atas. Di sisi lain, mereka yang hadir, tentu akan terinspirasi oleh beragam sudut pandang tentang kepahlawanan yang bisa disoroti melalui puisi.

Menyerap Spirit Pahlawan  

Mari kita serap spirit para pahlawan melalui puisi dari 77 penyair dari seluruh Indonesia itu. Mari kita rayakan Hari Pahlawan dalam sastra, di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Lantai 4 Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat.

Sastra kepahlawanan ini digelar oleh Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), yang dipimpin Octavianus Masheka. Ini wujud kongkrit kontribusi para penyair terhadap kepahlawanan nasional. Melalui sajak-sajak dalam 77 Penyair Membaca Pahlawan tersebut, mereka bukan hanya memperkenalkan para pahlawan dari berbagai wilayah tanah air. Tapi, 77 penyair tersebut menyerap makna perjuangan para pahlawan, kemudian menggugah rasa kebangsaan kita melalui puisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2