Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Halal Bihalal Menjadi Spirit Soliditas Wartawan

19 April 2024   00:08 Diperbarui: 19 April 2024   00:25 224 2 1


Boleh jadi, halal bihalal menjadi ujian persahabatan. Dan, Rabu, 17 April 2024 lalu, saya merasakan, betapa persahabatan benar-benar menjelma menjadi spirit hidup. "Terima kasih Bang Norman Chaniago, senior yang sangat senior, yang sudah 82 tahun, tapi berkenan hadir memenuhi undangan ini," tutur Kesit Budi Handoyo, pada Rabu itu.

Solid dalam Organisasi

Halal Bihalal wartawan PWI Jaya. Foto: Joko Dolok
Halal Bihalal wartawan PWI Jaya. Foto: Joko Dolok

Kesit adalah tuan rumah halal bihalal, yang digelar di sebuah resto, Gedung JB Tower, Jakarta Pusat, tersebut. Ia saat ini menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta. Organisasi wartawan itu lebih dikenal sebagai PWI Jaya.

Pada periode 2004-2009, Kesit menjadi Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Jaya, yang salah seorang pendirinya adalah Norman Chaniago. Sejarah mencatat, SIWO PWI Jaya didirikan sekitar tiga bulan menjelang penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (Ganefo). Itu pesta olahraga yang diciptakan oleh Indonesia di era Presiden Soekarno, sebagai tandingan Olimpiade.

Bagi saya, juga bagi puluhan wartawan yang hadir di halal bihalal tersebut, kehadiran Norman Chaniago sekaligus menjadi penanda, pentingnya merawat persahabatan. Kesit sudah menunjukkan hal itu. Ia, yang kini berusia 57 tahun, mampu merangkul para wartawan lintas generasi, yang menjadi anggota PWI Jaya.

Sebagai Plt Ketua PWI Jaya, merangkul anggota adalah salah satu tugas utamanya. Itu adalah bagian dari fondasi untuk mengefektifkan organisasi. Apalagi, pada Kamis, 25 April 2024 mendatang, akan berlangsung Konfederasi Provinsi (Konferprov) PWI Jaya di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta.

Salah satu agenda Konferprov tersebut adalah memilih Ketua PWI Jaya dan Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Jaya. Kesit Budi Handoyo mencalonkan diri sebagai Ketua PWI Jaya berpasangan dengan Theo Muhamad Yusuf sebagai calon Ketua DKP PWI Jaya untuk masa bakti 2024-2029.

Dalam halal bihalal tersebut, sejumlah undangan yang hadir, memberikan testimoni tentang Kesit. "Rekam jejak Kesit di PWI Jaya, tentu tidak diragukan lagi. Demikian pula halnya di bidang jurnalistik. Itu modal yang kuat untuk memimpin PWI Jaya ke depan," ungkap Rita Sri Hastuti, jurnalis senior yang lama berkarir di korporasi media Tempo Group.

Rita mengenal Kesit dan Theo dengan baik. Kedua sosok yang berpasangan untuk memimpin PWI Jaya masa bakti 2024-2029 itu, menurut Rita, merupakan komposisi yang keren. Mereka sudah sejak lama aktif di berbagai jenjang kepengurusan PWI Jaya.

Siap Menang, Siap Kalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2