Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Di Minggu itu, Bina Mutiara FC berhadapan dengan Bekasi FC. Keduanya berlaga di lapangan 2, selama 2 kali 35 menit. Sampai akhir babak pertama, skor imbang 1-1. Mari sama-sama kita cermati cuplikan pertandingan tersebut.
Di briefing babak pertama, pelatih Aef Berlian mengaku kecewa dengan permainan anak asuhnya. Ia menilai, para pemain Bina Mutiara FC bermain santai, tidak melakukan tekanan yang maksimal terhadap lawan. Akibatnya, peluang untuk menciptakan gol jadi terbatas.
Di kesempatan itu, Aef Berlian terus memotivasi para pemain, dengan mengingatkan kembali strategi bertanding. Ia memompa semangat anak-anak asuhnya, agar menyerang dan menyerang. Hasil akhirnya sungguh mencengangkan, Bina Mutiara FC mencetak 4 gol di babak kedua. Sebaliknya, Bekasi FC sama sekali tidak melakukan gol balasan.
Kedudukan akhir menjadi 5-1 untuk kemenangan Bina Mutiara FC atas Bekasi FC. Laga pada Minggu, 27 Juli 2025 ini, sudah memasuki pekan ke-15 Liga Jakarta U-17. Dengan kemenangan tersebut, Bina Mutiara FC diprediksi masih akan bertahan sebagai pemimpin klasemen. Bukan lagi 4 pekan, tapi jadi 5 pekan berturut-turut.
Aef Berlian tentu saja bangga dengan reputasi anak-anak asuhnya. Ia dan juga para pelatih dari 17 klub peserta Liga Jakarta U-17 lainnya, menyadari, bahwa yang berlatih bukan hanya para pemain, tapi juga para pelatih serta pengelola klub.
Karena, menyiapkan pemain untuk bertanding tiap pekan, tentu bukan hal mudah. Apalagi untuk bertanding 2 kali dalam sepekan. Banyak kendala yang harus diatasi. Antara lain, padatnya kegiatan para pemain di sekolah masing-masing. Maklum, para pemain di Liga Jakarta U-17 ini adalah para remaja usia 16-17 tahun.
Mereka semua adalah siswa di sekolah masing-masing, dengan jadwal kegiatan sebagaimana halnya siswa pada umumnya. Sementara, pada saat yang sama, untuk bertanding 2 kali dalam sepekan, tentu membutuhkan waktu latihan yang intensif.
Meski banyak kendala, nyatanya dengan kesungguhan semua pihak, Liga Jakarta U-17 sudah berhasil menggelar 150 kali pertandingan, dengan melibatkan 18 klub peserta. Tujuan utama liga ini adalah membina para remaja secara keseluruhan, melalui sepak bola.
Sekali lagi, Yosef Erwiyantoro menggugah serta mengundang para pihak untuk bersama-sama mendukung pembinaan remaja 16-17 tahun, melalui Liga Jakarta U-17.
Jakarta, 27 Juli 2025