Filosofi Secangkir kopi dan Rondo Loyal(dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Secangkir kopi, hitam dalam bisu
Sari bubuk arabica, entah robusta. Pekat merindu sesuatu.
Bukan sekadar pahit yang tersesat, tapi membawa serta kisah yang melekat dan terlibat
Secangkir kopi, tanpa gula, tanpa susu
Sendiri dalam pahit,tanpa manipulasi
Seperti jiwa yang soliter, indipenden.
Menyuguhkan hakikat, tanpa ragu.
Harum aroma membuai, meresap
Menerbangkan ingatan, jauh menjelajah.
Tentang waktu yang telah terlewat,
Dan masa depan, yang belum terukir rapat.
Sepahit hidup, sepahit kopi
Pahitnya kopi, melatih rasa, yang meng asa.
Bersanding Rondo Loyal, bukan Royal. Karena kita butuh loyal, bukan Royal
Menyesap kopi yang mulai hangat.
Menenangkan hati, yang kadang keruh.
Memberi jeda, dari hiruk-pikuk dunia,
Menyelami sunyi, menemukan makna.
Kopi hitam, bukan hanya minuman.
Ia guru bisu, pemberi makna dalam ngolah pikir.
Tentang kesederhanaan, kekuatan diri,
Dan keindahan dalam esensi yang hakiki.
Maka teguk lah, seteguk demi seteguk,
Rasakan pahitnya, yang tak pernah luntur.
Rasakan kearifan yang tersembunyi.
Aroma rasa yang menyimpan filosofi
Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani
