KS Story
KS Story Petani

Don't forget to smile today🙂!

Selanjutnya

Tutup

Video

Potret Kehidupan Episode 58 Tentang Tanya Jawab

11 April 2024   22:53 Diperbarui: 14 April 2024   00:34 502 1 0

"Apa yang telah aku lakukan hari ini untuk meningkatkan kualitas hidupku?". Lalu aku catat selalu disebuah buku catatan kecil untuk ku bawa kemana-mana. Bahkan, aku tak pernah merasa sendiri, meski kadang aku tengah duduk sendiri sekalipun tanpa seorang teman di sela waktu tertentu. Aku tetap merasa rame disaat sepi.

Nikmat rasanya, ketika aku bertanya pada diri sendiri; "Apakah kau telah memanfaatkan harimu dengan sesuatu yang mengesankan?". Akuu, menuliskan jawaban hatiku  semacam oret-oret di catatan kecil. Yah begitulah setiap harinya KS, selain kejengkelan, selalu saja ada yang lucu dalam hidupnya.

Gaees..., tadi aku lelaah sekali, kurang tidur. Bahkan dikantor aku meriang, lalu tertidur di sopa. Kemudian pulang, sampe dirumah sudah malam. Barusan direflexi, aku bisa pulih dengan cepat, bahkan bisa lagi niy sambil buat konten sekaligus menikmati suasana kebun sendiri.  Lagi-lagi aku menulis, tentang tanya yang tak terjawab. Aku mencoba mencari jawabannya sendiri.

Tentang Tanya Jawab,

Banyak nyanyian yang kudengarkan di awal-awal tahun ini. Banyak tanya, banyak pula jawab nya.

Kenapa selama ini banyak yang meragukan masa depan petani? Yah... , karena selama ini pekerjaan petani, peternak dianggap tidak bergengsi sehingga kaum muda yang lahir dari rahim petani berbondong-bondong meninggalkan pekerjaan di bidang tani ini. Selain karena enggak mao kotor, juga banyak yang gengsi jadi petani, katanya sih kurang keren, hehehe. Padahal berani kotor itu baik..., malah pura-pura baik itu yang kotor, wkwka.

Akhirnya, banyak yang mengejar profesi modern yang pada masa depan sesungguhnya penuh ketidakpastian dan rentan terhadap guncangan perubahan zaman. Kalau petani terdahulu, banyak yang hanya mengandalkan jiwa menanam, yang pengetahuannya pun tidak pernah berubah dari leluhur mereka. Sebagai sebab akibat kondisi ekonomi kaum petani pada masa lalu dan saat ini, masih dianggap kurang bergairah dan tidak menjanjikan. Karena masih jauh dari kata sejahtera. Sementara, setiap orang ingin hidup sejahtera.

Pertanian masih digarap dengan apa adanya, dan tidak pernah berubah secara turun-temurun. Kurang update, ga mao belajar menjadi yang terbaik. Asal salah sekali, berhenti dan tidak mao mengulang lagi. Pun, hadirnya teknologi hanya menyentuh aspek pengolahan tanah dan pemupukan, sementara inovasi di bidang pembibitan dan perluasan jenis tanaman dan pemasaran hasilnya masih banyak yang hanya mengulang-ulang kebiasaan kuno. 

Mengapa sektor pertanian belum juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita terutama bagi para petani? Konsep "banyak anak banyak rezeki kutulis lagi". Jumlah penduduk meningkat karena konsep itu, haha. Lahan semakin berkurang, rendahnya pendidikan petani, dan kurangnya penerapan teknologi pertanian. Hingga saat ini, negara kita masih memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi. Jadi sebab stunting tinggi. Padahal, sektor pertanian adalah masa depan yang memiliki peluang besar.

Kenapa banyak orang tua yang ga mau anaknya jadi petani...? Yah..., karena banyak orang tua yang berpikiran sederhana saja, bekerja di pabrik lebih jelas penghasilannya dibanding dengan bertani yang memiliki banyak resiko ini. And then, semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk masa depan anaknya, minimal anaknya lebih baik dari apa yang mereka lakukan sebelumnya. Ijazah yang diperoleh dari bangku kuliah, jelas dielu-elukan oleh para orang tua agar anaknya memiliki pekerjaan yang layak. Minimal menjadi guru atau menjadi staff kantoran di perusahaan. 

Heehe. Saya tersenyum menuliskan ini. Karena apa? Karena saya pernah berada di posisi itu. Posisi dimana orang tua saya sangat menginginkan anaknya bekerja di gedung-gedung bertingkat dan pake baju bagus. Katanya keren. Modiste, stile dan tampil oke di masyarakat. Lebih diakuilah ketimbang pas fresh graduate langsung bercocok tanam atau berdagang. Lha pastinya kan belum ada yang percaya, apalagi memodali. Karena emang belum nampak aja kepandaian anaknya kan? Nanti takutnya bangkrut ha-haha. Dan mereka para orang tua, juga berpikiran sederhana saja sebenarnya, bekerja di bank atau jadi PNS  lebih jelas penghasilannya dibanding dengan langsung berdagang, usaha sendiri atau bertani yang memiliki banyak resiko.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3