Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Wiraswasta

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Video

Wow..Sembur Api, Ngeri tapi Asik

6 September 2019   10:44 Diperbarui: 6 September 2019   11:24 25 2 0


Kesenian tari Kuda Lumping atau Jaran Kepang (jaranan) menjadi semakin menarik bukan hanya gaya tariannya yang dinamis dan memberi kesan gagah. Lebih dari itu, di dalamnya terdapat unsur-unsur magis dan mistis yang melibatkan sesajen, dukun (pawang), pagar gaib, kemenyan atau lidi hio (yuswa).

Kabarnya, selain aksi sang dukun yang sedang komat-kamit membacakan mantra, membakar kemenyan (lidi hio) dan menyiapkan sesajen, permainan cambuk yang menghantam tanah dan alunan gendang (kendang) yang menghentak-hentak menjadi sarana untuk memasukkan roh gaib ke dalam raga sang pemain kuda lumping.

Akhirnya sang pemain kuda lumpingpun menjadi "trance" (trens) alias kesurupan (Jawa = ndadi) dan bisa beratraksi aneh-aneh di luar batas yang dilakukan penari biasa, seperti : makan beling semprong, makan ayam hidup dan lainnya.

Bagi sebagian orang tentu atraksi unik itu dianggap "horor" (menakutkan) jadi bukan hanya karena melihat hantu atau dedemit saja.

Kesenian tari Kuda Lumping biasanya menjadi tontonan menarik saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan RI seperti pada tujuh belasan yang baru lalu. Atau biasanya digelar saat ada hajatan sebagai hiburan untuk para tamu yang hadir.