Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Wiraswasta

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Video | Icip Sedap Rujak Sayur Asin Khas Surabaya

26 April 2020   09:36 Diperbarui: 26 April 2020   09:33 486 1 0


Surabaya dan beberapa kota-kota di dekatnya seperti Sidoarjo dan Gresik  memiliki keragaman kuliner yang hampir mirip. Misalnya Lontong Kupang yang khas Sidoarjo bisa dengan mudahnya kita temukan di Kota Gresik dan Surabaya.

Sementara itu, Rujak Cingur atau rujak uleg yang asli Surabaya juga bisa dengan mudahnya ditemukan di kota pudak Gresik maupun kota udang Sidoarjo. Begitu pula dengan Nasi Krawu atau minuman legen yang khas kota santri Gresik dengan gampangnya Anda temukan di sepanjang jalan menuju alun-alun Sidoarjo atau beberapa ruas jalan besar di Surabaya.

Khusus untuk rujak sayur asin yang para penjualnya banyak kita temukan mangkal di sepanjang Jalan Diponegoro Surabaya juga bisa ditemukan di Kota Gresik maupun Sidoarjo.

Tak berbeda jauh dari kuliner khas rujak lainnya yang berasal dari Kota Surabaya, misalnya rujak ulek, rujak cingur atau rujak petis (rujak tolet) maka rujak sayur asin juga menggunakan "petis" yang didalamnya sudah dicampur dengan bumbu. 

Adapun bumbunya bisa berupa bawang putih, gula, garam dan kacang tanah. Irisan Lombok diberikan sesuai permintaan pemesannya. Setelah petis ditempatkan dalam piring atau kertas bungkus, biasanya sang penjual menambahkan kecap agar bumbu petis terasa lebih sedap. Sebelum menjajakan rujak sayur asin, pada malam harinya para pedagang itu menyiapkan sayur asinnya terlebih dulu. 

Cara membuat sayur asin adalah dengan mengikat sawi putih menjadi beberapa ikatan atau lebih sesuai kebutuhan. Kemudian direndam dengan air panas yang ditempatkan dalam ember atau panci. Ember ditutup beberapa lama (dibacem) hingga tekstur sawi menjadi lembek tapi tetap tidak rusak.

Ikatan sawi dibuka kemudian digulung menjadi gulungan-gulungan kecil dan ditempatkan dalam sebuah toples yang di dalamnya sudah berisi kuah dengan bumbu secukupnya. 

Selanjutnya pedagang juga menyiapkan acar mentimun lengkap dengan air kuah yang diletakkan dalam toples. Gorengan tahu dan kerupuk juga tak ketinggalan. Untuk mempertahankan kerenyahan kerupuk biasanya para pedagang rujak sayur asin itu menempatkannya dalam wadah bekas kaleng biscuit.