Negeri Animas Plena Odite et Animarum Detestabilis atau Jiwa-jiwa Penuh Kebencian dan Jiwa-jiwa Menjijikan.
Kamar Sebelah, Tangerang Selatan. | Ini adalah Sollicitudo dan Anxietas Senex, Kegelisahan dan Kecemasan Seorang Lelaki Tua; mungkin juga merupakan keprihatinan banyak orang, termasuk Anda.
Bagaimana Tidak? Katenye, Pancasila Rumah Kita; Rumah untuk Semua. Faktanya, Negeri Tercinta bagaikan Bahtera Bocor; penuh kebocoran yang dibuat oleh penumpangnya sendiri.
Lucu; memang sangat lucu. Kata beberapa sahabat, Hanya Penumpang Berhati Menjijikan yang Membocorkan Kapal agar Semuanya Mati Tenggelam.
Agaknya, analogi Bahtera Bocor nyaris benar atau mendekati. Betapa Tidak? Negeri Pancasila dengan hampir 100% Populasi menyatakan diri beragama, namun di sana-sini, sangat banyak orang, Tak Nampak Kesucian Keagamaannya.
Lihatlah! Di tempat lain, Orang-orang berupaya membangun kolaborasi dan interaksi dengan cara meruntuhkan tembok-tembok perbedaan dan sentimen SARA.
Namun, di Negeri Tercinta, Orang-orang menghempaskan kolaborasi dan interaksi dengan meninggikan tembok-tembok perbedaan serta kedepankan sentimen SARA, Intoleransi, dan Radikalisme.
Pada Sikon dan Konteks seperti itu, dalam kekinian, Saya ingat pada arahan para Filsuf Era Yunani Kuno dan Pax Romana, bahwa, Kami (maksudnya para filsuf tersebut) harus menjaga Negara agar tidak muncul atau tak ada Jiwa-jiwa Penuh Kebencian, Animas Plena Odite et Animarum Detestabilis.
Sebab, Politeia atau Negara harus dipimpin oleh Sanus Populus Animosus atau Orang-orang yang Berjiwa Sehat; sehingga memberi kesejahteraan, kedamaian, keadilan pada rakyat. Mereka harus melenyapkan Orang-orang yang Animas Plena Odite et Animarum Detestabilis atau berjiwa Menjijikan dan Kebencian.
(Note. Penggunaan Odite/Odium, kebencian dan Detestabilis, menjijikan, pada Orang-orang dengan Jiwa Kebencian, agaknya menyangkut Morbus Animi Odium atau Sakit Jiwa karena beban Kebencian. Karena, menurut Hippocrates, Filsuf dan Tabib, Orang-orang dengan beban atau selalu benci dan kebencian karena jiwanya sakit; tepatnya jiwa mereka menjijikan atau Detestabilis).