Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Penulis

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Video

Membaca Puisi Pablo Neruda, Biar Kau Bisa Mendengarku

8 April 2020   12:28 Diperbarui: 8 April 2020   12:45 974 8 0


Puisi Pablo Neruda ini berjudul Biar Kau Bisa Mendengarku. Diterjemahkan oleh Saut Situmorang. Diterbitkan oleh Indie Book Corner.

Pablo Neruda adalah penyair kenamaan asal Chile. Beliau bahkan pernah hendak dicalonkan menjadi Presiden karena saking berpengaruhnya kepenyairan Neruda di sana.

Biar kau bisa mendengarku
kata-kataku
kadang jadi kurus
bagai jejak-jejak kaki burung camar di pantai. 

Kalung, lonceng mabuk
untuk tanganmu mulus bagai buah anggur. 

Dan kusaksikan kata-kataku dari jauh.
Lebih seperti kata-katamu ketimbang kata-kataku sendiri.
Memanjati penderitaan lamaku bagai tanaman merambat. 

Merambati juga tembok-tembok lembab.
Kaulah yang harus disalahkan untuk permainan kejam ini.
Mereka melarikan diri dari sarangku yang gelap.
Kau memenuhi semuanya, memenuhi semuanya. 

Sebelum kau kata-kataku itu menghuni kesunyian yang kau tempati kini,
dan lebih terbiasa dengan kesedihanku dibandingkan kau.

Sekarang kumau mereka katakan apa yang aku mau katakan padamu
membuatmu mendengar seperti aku ingin kau mendengarku. 

Angin kesedihan masih menyeret mereka seperti biasa.
Kadang badai mimpi masih merobohkan mereka.
Kau dengar suara-suara lain dalam suaraku yang penuh kepedihan. 

Ratapan mulut-mulut tua, darah permohonan tua.
Cintailah aku, kawan. Jangan tinggalkan aku. Ikutilah aku.
Ikutilah aku, kawan, di ombak kesedihan ini. 

Tapi kata-kataku ternoda cintamu.
Kau menempati semuanya, menempati semuanya. 

Aku buat kata-kataku jadi kalung yang tak berujung
untuk tangan putihmu, mulus bagai buah anggur. 

(Terjemahan Saut Situmorang)