Jadi, tren fashion di TikTok memang mengubah cara berpakaian Gen Z melalui FOMO, membuat mereka lebih konsumtif dan kurang autentik. Justru ini peluang untuk belajar. Gen Z harus bijak dalam menggunakan TikTok untuk ide, tapi jangan biarkan FOMO menguasai. Tambahkan kreativitas pribadi, dukung fashion lokal, dan prioritaskan kesehatan mental. Orang tua dan pendidik bisa bantu ajari tentang etika konsumsi dan pentingnya keaslian. Secara moral, fashion bukan tentang mengikuti kerumunan atau FOMO, tetapi tentang merayakan keunikan dan keberagaman. Jika kita biarkan FOMO menang, Gen Z akan kehilangan warna dunia dan generasi yang seharusnya inovatif, malah terperangkap algoritma. Mari ubah tren ini dan jadikan fashion sebagai cerminan jiwa, bukan tiruan layar.