Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ
Demi kata merdeka, berlembar-lembar nyawa harus menemukan liang kuburnya, sebelum senja merapat dan malaikat menyelesaikan seluruh taklimat
Demi kata merdeka, Sang Saka tertunduk lesu. Menyaksikan anak-anaknya berkubang di ruang lengang yang sangat gagu. Menunggu keadilan datang bertamu.
(Mim Yudiarto)
Bait pertama dan bait terakhir dari puisi anggitan Mas Mim Yudiarto di atas, sengaja saya pakai sebagai dua paragraf pembuka. Kiranya sangat tepat momentumnya, di mana bulan Agustus adalah bulan di mana kita memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke 76.
Dua paragraf di atas jelas menggambarkan betapa kemerdekaan itu diraih dengan perjuangan yang sangat berat. Peluh dan darah bersimbah deras, dari para pejuang kemerdekaan.
Tema apapun yang diangkat, akan menjadi puisi yang keren. Diksi-diksinya sangat indah. Maknanya sangat dalam dan menggugah.
Tetiba akhir-akhir ini saya jatuh cinta dengan bait-bait puisi yang ditorehkannya. Bak seorang pendakwah yang lancar menyampaikan isi khotbah, Mas Mim sangat lincah dan fasih menganggit seluruh puisi-puisinya. Meluncur kuat dan indah laksana air terjun Niagara.
Begitupun dengan puisi yang berjudul " Demi Kata Merdeka" ini. Begitu detail dibabarkan setiap sudut dan celah kehidupan. Begitu lengkap diungkapkan, tentang arti merdeka bagi pencari rotan, guru, nelayan, petani, sampai pejabat negara. Sangat pas mengisahkannya.
Oleh sebab itu, yuk kita simak bait-bait puisi anggitan Mas Mim Yudiarto yang saya bacakan berikut ini. Semoga berkenan.
Jangan lupa like dan subscribe agar saya semakin bersemangat membaca puisi-puisi berikutnya. Terima kasih.
Selamat memperingati HUT RI ke 76, Merdeka!
Siti Nazarotin
Blitar, 5 Agustus 2021