Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Proses Peracikan Gado-Gado alias Ketoprak ala Pasar Tumpah Gunung Seteleng
Banyak orang suka makan gado-gado alias ketoprak. Ciri khas gado-gado terletak pada bumbu yang cukup menggoda dan menimbulkan selera makan meningkat.
Pada hari Selasa (4/6/2024) sehabis menyelesaikan urusan dengan Kantor Pos (membayar rekening listrik, PDAM, dan internet), saya pulang melewati jalan "belakang" bukan jalan "depan". Aktivitas di Kantor Pos dapat dibaca danJalan "depan", artinya melewati pintu gerbang perumahan. Jalan "belakang" artinya melewati sebaliknya. Posisinya memang berlawanan.
Pintu masuk ke perumahan kami cukup banyak. Ada jalan depan, belakang, samping kiri depan, samping kiri belakang, samping kanan depan, dan samping kanan belakang.
Perumahan kami terdiri atas empat RT (Rukun Tetangga) plus sebagian RT lain. Boleh dikatakan empat seperempat RT. Dengan demikian, banyak pintu masuk dan keluar membuat kami mudah mengakses jalan ke arah mana saja. Tidak ada jalan buntu. Semua jalan terhubung dengan jalan lain.
Banyak perempatan, pertigaan, dan jalan belok. Dengan demikian, tidak mengherankan ada orang yang mencari rumah warga perumahan bisa terputar-putar (berkeliling) karena terlalu laju mengendarai sepeda motornya.
Proses Peracikan Sekitar Dua Menit
Untuk meracik satu porsi atau satu bungkus gado-gado hanya diperlukan waktu sekitar dua menit. Pedagang atau saya menyebutnya Pak Lik penjual gado-gado sudah puluhan tahun berjualan. Tangannya sudah cukup terampil meracik gado-gado.
1. mula-mula ditaruh garam di atas "layah" alias cobek
2. ditaruh bumbu semacam petis
3. ditaruh sebutir lombok (saya memang hanya meminta satu lombok saja. Pembeli boleh request jumlah lombok yang diinginkan)
4. ditaruh gula merah
5. ditaruh adonan kacang tanah yang sudah diblender
6. dituangi air rendaman asam
7. semua diuleg hingga halus dan tercampur rata
8. ditaruh lontong yang dipotong kecil-kecil
9. ditaruh tahu goreng yang dipotong kecil-kecil
10. ditaruh tempe goreng yang dipotong kecil-kecil
11. ditaruh mentimun yang dipotong kecil-kecil
12. ditaruh sayuran hijau dan kecambah besar
13. siap dibungkus
14. dimasukkan tas kresek plus ditambah kerupuk di luar bungkusan.
Saya segera membayar dua bungkus gado-gado yang saya beli. Satu bungkus Rp 12.000 (dua belas ribu). Berarti saya harus membayar Rp 24.000 (dua puluh empat ribu rupiah) untuk dua bungkus gado-gado.