Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Suhu Udara Dingin di Umbul Brondong Klaten, Saya Berendam Hanya Sebentar Saja

19 Juni 2024   12:57 Diperbarui: 19 Juni 2024   13:00 575 3 2

Suhu Udara Dingin di Umbul Brondong Klaten, Saya Berendam Hanya Sebentar Saja

Suhu udara terasa lebih dingin pada hari Rabu (19/6/2024) dibandingkan hari-hari sebelumnya. Saya hanya sebentar berendam di Umbul Brondong, Klaten. Adik Winarso mengantarkan atau memboncengkan saya ke Umbul Brondong. Sementara itu, istri tercinta diboncengkan oleh adik Tarti.

Setelah selesai berendam di umbul yang lokasinya cukup dekat dengan rumah ibunda di Dukuh Ketinggen, Desa Karanglo, Klaten Selatan itu, saya cepat-cepat berbilas (mandi) di kamar mandi yang cukup banyak tersedia di dekat setiap kolam.

Dokpri
Dokpri

Beberapa pelanggan Umbul Brondong tampak masih asyik berendam. Sebagain sudah ada yang "mentas" atau keluar dari kolam yang airnya cukup deras mengalir. Sumber air yang berada di dasar kolam yang ada pohon beringinnya itu cukup deras pancarannya sehingga air yang "terbuang" melalui pintu tanggul cukup deras pula.

Dokpri
Dokpri
Pada "sungai" di bawah tanggul terlihat ada seorang laki-laki yang asyik mencuci. Pada sisi lain, ada seorang wanita yang selesai berendam langsung naik sepeda motornya dengan kondisi pakaian yang masih basah kuyup. Biasanya warga atau pelanggan Umbul Brondong yang seperti itu berdomisili tidak jauh dari kolam.

Setelah selesai merekam suasana di kolam utama Umbul Brondong, saya segera melangkahkan kaki menuju warung Mbah Surip yang menyediakan salah satu makanan kesukaan saya, yaitu nasi pecel. 

Mbah Surip dan menantunya terlihat sedang sibuk menyiapkan dagangannya. Sang menantu terlihat sedang mengeluarkan sayuran dari panci tempat merebus.

Saya menanyakan apakah sayur untuk nasi pecel lengkap (komplit). Sang menantu Mbah Surip menjawab bahwa sayuran cukup lengkap. Segera saya memilih tempat duduk sambil menunggu istri tercinta dan adik kandung Tarti yang sedang mandi dan berganti pakaian di kamar mandi.

Sambil menunggu, saya minta dibuatkan minuman teh hangat. Mbah Surip pun dengan sigap menuangkan satu gelas teh manis yang saya pesan.

Tidak lama berselang, istri dan adik Tarti sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Seperti biasa adik Tarti segera mengambilkan satu porsi nasi pecel untuk saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2