Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Pertunjukan Ketoprak dengan Cerita Roro Mendut Gambarkan Masyarakat Beda Kasta
Pertunjukan sandiwara ketoprak pada 16 Juni 2024 di Gedung Sriwedari Solo menampilkan cerita Roro Mendut. Pertunjukan itu dibagi dalam beberapa babak. Pada babak pertama ditampilkan tokoh utama cerita, yaitu Roro Mendut yang ada janji temu dengan sang kekasih bernama Kemudo.
Keluarga Roro Mendut merupakan keluarga orang kaya (keluarag berada) sedangkan keluarga Kemudo adalah keluarga yang tidak kaya. Namun, atas desakan sang kekasih, Kemudo berjanji akan meminta kepada orang tuanya untuk melamarkan ke rumah orang tua Roro Mendut.
Babak Kedua "Dagelan"
Adegan pada babak pertama hanya berlangsung sebentar, sekitar sembilan menit. Dalam adegan babak pertama itu Roro Mendut meminta kepada sang kekasih, Kemudo, agar segera melamar dirinya. Kemudo menyanggupi permintaan Roro Mendut itu.
Setelah layar berwarna merah ditutup sebentar kemudian dibuka lagi untuk memasuki babak kedua. Dalam babak kedua, muncul para "pelawak" yang akan menghibur penonton.
Ada tiga pelawak yang mencoba membanyol untuk menghibur para penonton. Mereka membuat adegan lucu, gerak-gerik yang mengundang tawa, dan tentu saja bernyanyi atau nembang untuk mencairkan suasana. Satu judul tembang atau lagu yang sempat dinyanyikan bersama adalah Bojo Loro (istri dua).
Syair lagu atau tembang Bojo Loro itu berisi gambaran untuk sebuah keluarga muda yang mempunyai istri dua. Penggambaran yang lucu atau menimbulkan tawa itu sering dijadikan sindiran untuk mereka yang akan mempunyai istri dua (menikah lagi).
Pada saat pulang dari acara "kencan", Kemudo langsung menghadap kedua orang tuanya untuk mau melamarkan ke rumah orang tua Roro Mendut.