Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Mencintai Bahasa Ibu melalui Lomba bagi Siswa Sekolah Dasar Cukup Efektif

1 November 2024   08:47 Diperbarui: 1 November 2024   09:09 88 4 2

Dokpri
Dokpri
Mencintai Bahasa Ibu melalui Lomba bagi Siswa Sekolah Dasar Cukup Efektif


Bahasa Ibu atau bahasa daerah akan cepat punah jika tidak dilestarikan. Berbagai upaya dilakukan pemerintah melalui program-program yang menarik. Salah satu program yang sudah berjalan pada tahun ketiga pada 2024 ini adalah FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu). Kegiatan FTBI berupa lomba bagi siswa jenjang SD dan SMP tersebut cukup bagus.

Salah satu jenis lomba yang cukup menarik adalah Tembang Daerah. Setiap peserta diminta untuk menembang (bernyanyi) dengan bahasa daerah. Kebetulan saya diberi kepercayaan untuk menjadi salah satu juri dalam lomba di tingkat kabupaten.

Salah satu peserta tampil dengan membawa sarana pendukung yang menarik, yaitu tempat ayunan bayi. Dalam penampilannya peserta tersebut mengendong boneka seolah-olah bayi yang sedang ditimang (dininabobokkan).

Orang awam yang tidak mengetahui bahasa daerah yang didendangkan bisa menebak atau meraba-raba, kira-kira peserta tersebut sedang mendendangkan syair-syair apa, yaitu kalimat-kalimat untuk meninabobokkan si bayi dan tentu saja harapan atau doa untuk anak yang masih "merah" tersebut.

Dengan kegiatan lomba Tembang Daerah, secara tidak langsung para guru SD dan siswa terpilih akan belajar Bahasa Ibu atau bahasa daerah setempat. Kegiatan FTBI dilaksanakan berjenjang sehingga peserta yang lolos atau menjadi juara di tingkat kabupaten akan mewakili daerahnya untuk maju berlomba di tingkat provinsi hingga nasional, jika lolos.

Penajam Paser Utara, 1 November 2024