Beberapa malam lalu saya ngobrol sambil nge-tingwe dan ngopi-ngopi dengan Rian Boimau, perintis usaha dagang kopi keliling di Nusa Tenggara Timur.
Ada banyak hal menarik saya timba dari obrolan itu. Rian, yang mengaku hanya tamat SMP itu sanggup melakukan aksi-aksi 'menyalakan lilin' untuk menerangi sisi-sisi gelap wajah kehidupan publik di Nusa Tenggara Timur hanya dengan memanfaatkan rutinitas pekerjaannya sebagai pedagang kopi keliling.
Pembelajaran kedua soal perebutan ruang. Sebagaimana sering saya katakan, konflik agraria tidak terbatas rebutan klaim penguasaan tanah di pedesaan. Konflik agraria mencakup juga perebutan pemanfaatan ruang di wilayah perkotaan.
Video ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi obrolan tentang praktik-praktik baik yang Rian lakukan. Bagian kedua soal aspek bisnis dan konflik ruang.
Karena video direkam dan diedit dengan handphone murahan, mohon maaf jika berkualitas buruk.