Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
"Sudah satu tahun Tanaya hadir dalam hidup kita," ucap Kakek Jay lirih sambil menggantung balon berbentuk hati. "Waktu berjalan begitu cepat. Rasanya baru kemarin dia lahir."
Tanaya Faza Atisa, bayi mungil yang kini mulai belajar berjalan, tampak ceria. Matanya berbinar melihat dekorasi ulang tahun yang penuh warna. Mengenakan gaun kecil berwarna merah muda dengan pita besar di kepala, ia menjadi pusat perhatian. Senyumannya yang polos menyentuh hati siapa pun yang memandang. Dan seperti memahami bahwa hari itu adalah hari istimewanya, Tanaya pun tak berhenti mengeluarkan suara kegembiraan khas bayi.
Saat tamu-tamu mulai berdatangan, suasana menjadi semakin hangat. Ada nenek, paman, bibi, sepupu-sepupu kecil, hingga tetangga dekat yang turut hadir memberikan doa dan kebahagiaan. Semua mata tertuju pada Tanaya. Beberapa orang tampak mengabadikan momen dengan ponsel mereka, sementara anak-anak kecil bermain di halaman belakang yang telah dihias penuh balon dan pita.
Acara ulang tahun berjalan sederhana namun penuh makna. Ada doa bersama, potong kue, dan permainan kecil yang membuat anak-anak tertawa riang. Di tengah pesta, Kakek Jay mengambil mikrofon dan berdiri di tengah ruangan. Suaranya bergetar saat berbicara.
"Hari ini bukan hanya perayaan ulang tahun pertama Tanaya," ucapnya, "tapi juga hari syukur bagi kita semua. Syukur karena Tuhan telah mengirimkan Tanaya kepada keluarga ini, membawa cahaya dan harapan baru. Semoga ia tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan berbudi pekerti luhur."
Suasana hening sejenak. Beberapa tamu menitikkan air mata haru. Tak sedikit yang merasa tersentuh dengan kata-kata Kakek Jay. Sebab, dalam dunia yang serba cepat dan kadang penuh kekhawatiran, momen seperti ini — momen kehangatan keluarga — menjadi pengingat akan hal-hal yang paling penting dalam hidup: cinta, keluarga, dan kebersamaan.
Kue ulang tahun berbentuk boneka beruang besar akhirnya dipotong oleh Tanaya dibantu kedua orang tuanya. Sorak sorai tamu pun mengiringi momen tersebut. Setelahnya, Tanaya sibuk membuka kado demi kado dari para tamu. Boneka, baju lucu, buku bergambar, hingga mainan edukatif mewarnai sudut ruang tamu. Namun lebih dari semua itu, hadiah paling besar hari itu adalah cinta yang mengalir dari setiap orang yang hadir.
Hari pun mulai merambat sore. Namun keceriaan tak kunjung surut. Anak-anak masih bermain, para orang tua berbincang akrab, dan Tanaya masih dalam dekapan bahagia ibunya. Kakek Jay duduk di kursi rotan kesayangannya, memandang semua itu dengan mata yang berkaca-kaca.
"Beginilah seharusnya keluarga," gumamnya. "Tempat semua orang merasa pulang."