Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Selamat Jalan Bapak Bambang Sesetiyanto Pejuang TIK yang Kami Sayangi dan Banggakan

2 Oktober 2025   16:32 Diperbarui: 2 Oktober 2025   18:53 66 1 1

Kabar duka dari pgri/kogtik
Kabar duka dari pgri/kogtik

Selamat jalan pak Bambang Susetyanto. Pimpian kami di ikatan guru tik dan informatika pgri.

Berita Duka: Selamat Jalan Bapak Bambang Susetyanto, Ketua Kogtik dan Ketua Umum IGTIK PGRI

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan dan teknologi informasi Indonesia. Siang ini, Kamis, 2 Oktober 2025, kami kehilangan salah satu tokoh penuh dedikasi: Bapak Bambang Susetyanto, Ketua Komunitas Guru TIK (Kogtik) Indonesia sekaligus Ketua Umum Ikatan Guru TIK dan Informatika PGRI (IGTIK PGRI). Beliau meninggal dunia di rumahnya, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.


Kabar ini pertama kali saya terima melalui telepon dari sahabat, Bapak Hadi, yang dengan suara bergetar menyampaikan berita mengejutkan ini. Tak lama kemudian, Bapak Winarno dari PGRI Lampung juga mengabarkan hal yang sama, sekaligus mengirimkan foto kenangan almarhum saat menjadi panitia Olimpiade TIK Nasional (OTN) 2024 di ICE BSD, Serpong, Tangerang.

Kenangan itu masih begitu jelas. Dengan wajah ramah dan senyum khasnya, almarhum selalu hadir mendampingi para guru dan siswa dari berbagai daerah yang ikut serta dalam kegiatan OTN. Sosok beliau adalah energi, penggerak, sekaligus pengayom dalam komunitas guru TIK di Indonesia.

Kilas Balik Perjalanan Almarhum

Perjalanan pengabdian Pak Bambang tak bisa dilepaskan dari lahirnya Komunitas Guru TIK (Kogtik) Indonesia. Di saat mata pelajaran TIK sempat terpinggirkan dalam kurikulum nasional, beliau bersama sejumlah guru pegiat TIK bersepakat membentuk wadah perjuangan agar kompetensi digital tetap diajarkan di sekolah.

Dengan kepemimpinan yang tenang namun tegas, beliau membawa Kogtik menjadi organisasi guru yang solid. Berbagai kegiatan pelatihan, seminar, hingga lomba dilaksanakan secara mandiri, tanpa bergantung pada dana pemerintah. Filosofi yang beliau pegang adalah "Jika kita menunggu, pendidikan akan tertinggal. Mari bergerak dengan apa yang kita punya."

Dari sinilah muncul gagasan besar untuk mengadakan Olimpiade TIK Nasional (OTN). Ajang ini menjadi wadah kompetisi sekaligus silaturahmi guru dan siswa se-Indonesia. OTN berkembang pesat, selalu ramai peserta, bahkan mampu menyaingi event nasional lain meskipun tidak ada dukungan APBN atau APBD. Semua berkat semangat gotong royong, serta kepemimpinan almarhum yang memberi teladan.

Perjuangannya berlanjut dengan mendirikan Ikatan Guru TIK dan Informatika PGRI (IGTIK PGRI), sebuah organisasi resmi di bawah naungan PGRI. Dalam organisasi ini, beliau dipercaya menjadi Ketua Umum, memperjuangkan hak dan eksistensi guru TIK/Informatika di seluruh Indonesia.

Selamat jalan pak bambang/dokpri
Selamat jalan pak bambang/dokpri

Sosok yang Rendah Hati dan Visioner

Bagi rekan-rekan di Kogtik maupun IGTIK PGRI, almarhum bukan hanya seorang ketua, melainkan juga sahabat dan pembimbing. Dalam setiap pertemuan, ia selalu menekankan pentingnya gotong royong, berbagi ilmu, serta berjuang bersama untuk kemajuan literasi digital di sekolah.

Saya masih ingat betul ketika beliau bercerita tentang tantangan memperjuangkan mata pelajaran Informatika dan TIK di sekolah. Dengan penuh semangat, beliau menggerakkan para guru untuk terus belajar, berkolaborasi, dan membuktikan bahwa Informatika adalah keterampilan abad 21 yang tak bisa diabaikan.

Tak hanya bicara, almarhum juga selalu turun langsung: mengatur lomba, menemani peserta, hingga mengurus detail kecil yang sering luput dari perhatian. Tidak heran, banyak yang menaruh hormat sekaligus rasa sayang kepada beliau.

Testimoni dari Rekan Seperjuangan

Bapak Hadi, salah satu panitia inti OTN, mengenang:

 "Pak Bambang itu orang yang selalu ada di belakang layar, memastikan semua berjalan lancar. Saat peserta lomba butuh bantuan teknis atau guru panik karena kendala, beliau yang pertama turun tangan. Padahal posisinya ketua, tapi tidak pernah segan melakukan pekerjaan kecil."

Ibu Rini, guru senior Informatika dari Jawa Tengah, menambahkan kesannya:

"Saya terinspirasi oleh ketekunan beliau. Di tengah kesibukan pribadi, Pak Bambang masih sempat mengurus kami semua, bahkan menghubungi satu per satu guru daerah untuk memastikan mereka bisa hadir di OTN. Bagi kami, beliau adalah pemimpin yang mengayomi, bukan sekadar memberi perintah."

Swlamat jalan pak bambang/lilis juwita
Swlamat jalan pak bambang/lilis juwita

Sementara itu, Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay) selaku Sekjen IGTIK PGRI, menyampaikan rasa duka yang mendalam:

"Sedih sekali mendengar kabar Pak Bambang meninggal dunia siang ini. Beliau bukan hanya Ketua Umum IGTIK PGRI, tetapi juga sahabat sekaligus mentor bagi kami semua. Dedikasi dan perjuangan beliau dalam memajukan pendidikan TIK dan Informatika akan selalu kami kenang. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan perjuangannya menjadi inspirasi bagi generasi guru berikutnya."

Penutup

Selamat jalan, Pak Bambang. Sebagai Ketua Kogtik dan Ketua Umum IGTIK PGRI, engkau telah menorehkan jejak pengabdian yang dalam bagi dunia pendidikan Indonesia. Dari memperjuangkan eksistensi guru TIK, mendirikan organisasi, hingga menyukseskan Olimpiade TIK Nasional, semuanya menjadi warisan berharga yang tak akan pernah dilupakan. Selamat jalan sahabat kami tercinta.

Kami, keluarga besar Kogtik, IGTIK PGRI, Kompasiana, serta seluruh sahabat guru di tanah air merasa sangat kehilangan. Namun kami percaya, semangatmu akan terus hidup di hati kami, dalam setiap perjuangan kami untuk memajukan literasi digital dan pendidikan di Indonesia.

Al-Fatihah untuk almarhum Bapak Bambang Susetyanto.

Salam blogger persahabatan
Wijaya Kusumah - omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com