Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

OTN menyatukan Kebersamaan dan Kekuatan Siswa Indonesia di Ajang Nasional

18 Oktober 2025   11:26 Diperbarui: 18 Oktober 2025   11:40 198 4 5

Sejak diselenggarakan pertama kali pada 2016 di aula gedung A kemdikbud senayan jakarta, OTN terus berkembang menjadi ajang yang dinanti-nantikan oleh pelajar dan pendidik.  

Tahun 2025 menandai gelaran ketujuh, kembali di ICE BSD Serpong, setelah edisi sebelumnya juga dilaksanakan di tempat yang sama.  Panitia tahun ini mengusung tema "Technology For New Era", sebagai semangat inovasi dan kolaborasi di era digital yang terus berubah cepat.

Tanda peserta otn/dokpri
Tanda peserta otn/dokpri

Tema ini juga mengundang peserta untuk melihat teknologi bukan hanya sebagai alat, melainkan medium ekspresi, kreativitas, dan perubahan sosial. Melalui lomba-lomba yang dihadirkan, setiap tim dipaksa berpikir dari sisi bagaimana teknologi dapat membawa dampak positif bagi lingkungan, pendidikan, dan masyarakat luas.


Sportivitas dalam Kompetisi, Kebersamaan dalam Interaksi

Dalam kerangka sebuah kompetisi, sering kali yang paling terlihat adalah siapa yang juara, siapa yang kalah. Namun di OTN, kemenangan sejati tak melulu soal prestasi individu --- melainkan tentang bagaimana peserta saling memberi semangat, berbagi ilmu, dan tumbuh bersama.

1. Dukungan Teman Se-Tim dan Lintas Sekolah

Ketika tim menghadapi problem teknis atau kesulitan langkah, suara temannya, tawa ringan, bahkan candaan sederhana bisa menjadi pemantik ide segar atau semangat kembali berdiri. Kebersamaan tim membantu memecah beban ketegangan dan menjaga fokus di tengah tekanan waktu.

2. Bertemu Teman Se-Provinsi dan Lintas Daerah

Di tengah arena ICE BSD, para peserta dari Aceh hingga Papua berkumpul. Meski dari sekolah, budaya, dan latar belakang berbeda, mereka menemukan titik temu dalam hasrat akan teknologi dan kompetisi. Interaksi di sela lomba --- saat istirahat, di sudut hall, atau antrean snack --- membangun solidaritas baru yang bersifat lintas wilayah.

3. Guru dan Pembina sebagai Penopang Semangat

Tak hanya siswa, peran guru dan pembina sangat vital. Mereka menyokong secara mental, memberikan insight teknis, dan kadang menjadi penghibur ketika semangat meredup. Kebersamaan antara guru dan peserta menjadi salah satu unsur penting agar proses kompetisi tetap manusiawi dan penuh kehangatan.

Susunan acara otn dan ketua Kogtik/dokpri
Susunan acara otn dan ketua Kogtik/dokpri

Semangat Kolektif sebagai Sumber Energi

Suatu kompetisi berskala nasional seperti OTN tentu memerlukan energi besar --- dari peserta, panitia, hingga pendukung. Semangat kolektif bisa menjadi sumber daya yang tidak terlihat, namun terasa dalam setiap detik perlombaan.

Motivasi Bersama

Ketika satu tim berhasil melewati soal sulit, teriakan "Allahu akbar!", tepuk tangan, sorakan spontan bisa terjadi. Momen seperti itu menyuntikkan semangat ke seluruh pengunjung arena. Mereka yang belum yakin akan kemampuan, melihat sisi manusiawi dari kompetisi dan merasa tak sendirian.

Mengatasi Kelelahan dan Tekanan

Dalam lomba maraton seperti kompetisi robotik atau coding intensif, kelelahan dan stres bisa menghampiri siapa pun. Namun, kebersamaan di tim atau dukungan dari tim lain menjadi obat. "Ayo lanjut, tinggal dua soal lagi", "Coba ulang fungsi itu", "Kalian bisa!" --- kata-kata sederhana tapi bermakna besar dalam menjaga energi tetap menyala.

Belajar dari Kekalahan dan Bangkit Bersama

Tak semua tim akan mendapatkan medali atau gelar juara. Tetapi di situlah semangat kebersamaan diuji: ketika satu tim gagal di babak final, tim lain ikut memberi tepuk tangan apresiasi, memberikan dorongan agar tetap semangat di lain kesempatan. Kekalahan berubah menjadi pengalaman berharga ketika diam-diam diiringi empati dan dukungan.

Lomba otn 2025/dokpri
Lomba otn 2025/dokpri

Menyatukan Cita-cita Digital dan Persahabatan

OTN 2025 mempertemukan berbagai cabang lomba --- robotik, desain web, game edukatif, video kreatif, e-sport edukatif, dan lain-lain --- yang menggambarkan spektrum teknologi masa kini.  Dengan keberagaman ini, peserta tidak hanya diuji kompetensinya, melainkan seringkali dituntut untuk kolaborasi antar lintas bidang: misalnya tim coding harus bekerja sama dengan tim desain atau video kreatif agar proyek teknis mereka menarik secara konten.

Dalam suasana seperti ini, kebersamaan melebur antar segmen kompetisi. Seorang peserta desain bisa membantu tim robotik dalam merancang UI, tim video kreatif bisa berbagi insight audiovisual kepada peserta pembuatan game, dan seterusnya. Sinergi seperti ini memperkaya proses belajar dan memperkuat jaringan antar peserta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3