Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Diskusi Terpumpun Atau FGD Koding puskurbuk

24 Oktober 2025   18:40 Diperbarui: 24 Oktober 2025   19:50 163 6 3


Diskusi Terpumpun FGD Omjay dan Puskurbuk: Meningkatkan Pembelajaran Koding di SMP Labschool Jakarta. Inilah kisah omjay yang masih terbaring sakit di rumah sakit harum jakarta. Omjay juga memantau kegiatan lomba cerdas cermat otn 2025 yang dilaksanakan di ice bsd serpong hall 8.

Lomba cerdas cermat otn 2025/dokpri
Lomba cerdas cermat otn 2025/dokpri

Di sela masa pemulihan kesehatannya di Rumah Sakit Harum, Jakarta Timur, Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd atau yang akrab disapa Omjay, tetap aktif berkontribusi dalam dunia pendidikan

Pada hari kedua perawatannya, beliau tetap mengikuti Forum Group Discussion (FGD) bersama tim Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbudristek melalui aplikasi Zoom. 

Diskusi tersebut membahas evaluasi dan penguatan pembelajaran koding (coding) di jenjang Sekolah Menengah Pertama, khususnya di SMP Labschool Jakarta.

Pembelajarqn koding di smp labschool jakarra/dokpri
Pembelajarqn koding di smp labschool jakarra/dokpri

Mengupas Esensi Pembelajaran Koding di Sekolah

Dalam FGD tersebut, Omjay menyampaikan pandangannya bahwa pembelajaran koding di sekolah bukan sekadar mengajarkan bahasa pemrograman, tetapi membangun cara berpikir komputasional (computational thinking) pada peserta didik.

"Koding seharusnya menjadi sarana untuk melatih logika, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah. Jangan hanya fokus pada hasil programnya, tapi juga proses berpikir di baliknya," ujar Omjay dalam forum tersebut.

Beliau menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran "belajar melalui proyek" (project-based learning) agar siswa dapat mengaplikasikan konsep informatika dalam kehidupan nyata. Misalnya, membuat aplikasi sederhana untuk membantu kegiatan sekolah, mengelola jadwal belajar, atau bahkan menciptakan permainan edukatif yang relevan dengan pelajaran lain.

Kegiatan ekskul komputer/dokpri
Kegiatan ekskul komputer/dokpri

Tantangan Implementasi di Lapangan

Dari hasil diskusi, terungkap bahwa meski kurikulum Merdeka telah memberi ruang bagi pembelajaran koding, pelaksanaannya masih menghadapi beberapa kendala. Salah satunya adalah keterbatasan kompetensi guru dalam bidang informatika dan teknologi pemrograman.

Omjay menyoroti perlunya pelatihan berkelanjutan bagi guru.

"Guru harus dibekali pemahaman dasar tentang logika pemrograman dan cara mengajarkannya secara menarik. Puskurbuk bisa berkolaborasi dengan komunitas guru informatika dan lembaga pendidikan seperti Labschool untuk mengadakan workshop atau pendampingan rutin," jelasnya.

Selain itu, fasilitas dan perangkat di sekolah juga menjadi perhatian. Tidak semua sekolah memiliki laboratorium komputer yang memadai. Oleh karena itu, pembelajaran koding diharapkan dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah, misalnya melalui koding tanpa komputer (unplugged coding) atau menggunakan perangkat murah berbasis open source.

Peran Labschool Jakarta Sebagai Model

SMP Labschool Jakarta dinilai dapat menjadi contoh praktik baik (best practice) dalam pembelajaran koding di sekolah. Di bawah bimbingan guru-guru seperti Omjay, siswa Labschool sudah terbiasa mengikuti kegiatan berbasis teknologi seperti Olimpiade TIK dan Informatika Nasional (OTN). Kegiatan ini menumbuhkan minat, semangat, dan kreativitas siswa di bidang informatika.

Dalam kesempatan itu, Puskurbuk juga mengapresiasi inisiatif Labschool yang aktif mengintegrasikan koding dalam berbagai kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

"Labschool menjadi laboratorium pendidikan yang sangat berharga. Pengalaman dan masukan dari guru seperti Pak Wijaya akan kami jadikan referensi dalam pengembangan buku teks dan panduan pembelajaran informatika di masa depan," ujar salah satu perwakilan Puskurbuk.

Masukan untuk Kurikulum Informatika

Sebagai penutup, Omjay menyampaikan beberapa rekomendasi bagi Puskurbuk:

1. Menyederhanakan materi koding untuk level SMP, agar lebih fokus pada logika dan algoritma dasar sebelum masuk ke bahasa pemrograman yang kompleks.

2. Mendorong kolaborasi antar sekolah, agar guru-guru informatika dapat saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik.

3. Mengembangkan modul digital interaktif yang mudah diakses siswa dan guru, baik online maupun offline.

4. Mengaitkan koding dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga pembelajaran terasa lebih bermakna dan kontekstual.

Penutup

Diskusi terpumpun antara Omjay dan tim Puskurbuk menjadi momen berharga untuk memperkuat arah pembelajaran koding di Indonesia. Dari ruang perawatan rumah sakit pun, semangat seorang Guru Blogger Indonesia ini tak pernah padam untuk berbagi ilmu dan gagasan demi kemajuan pendidikan nasional.

"Selama masih bisa berpikir dan menulis, saya akan terus belajar dan berbagi. Karena pendidikan adalah napas kehidupan seorang guru," tutup Omjay dengan senyum semangat melalui layar Zoom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2