Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Jam Kerja Guru Kok Agak Laen? Mari Kita Kupas Bersama Omjay!

8 Desember 2025   14:27 Diperbarui: 9 Desember 2025   07:35 150 3 2

pak Bambang, pak Tatang, dan pak Firman/dokpri
pak Bambang, pak Tatang, dan pak Firman/dokpri

Jam Kerja Guru Kok Agak Laen? Inilah kisah Omjay tentang Jam Kerja Guru, Kebijakan yang Perlu Direfleksi Ulang: Suara Lapangan, Suara Keadilan. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana. Mari kita tonton videonya di https://www.youtube.com/watch?v=CxdMLHdOOMI


Pembahasan tentang jam kerja guru kembali ramai dibicarakan dalam beberapa minggu terakhir. Isu ini mencuat setelah Kang Dedi Mulyadi (KDM) angkat bicara mengenai ketidakadilan yang sering dialami guru terkait aturan kehadiran dan durasi kerja. 

Menurutnya, guru sudah berangkat sejak subuh dan tiba di sekolah lebih awal dibanding banyak profesi lain. Karena itu, menurut KDM, tidak adil jika guru harus dipaksa bertahan hingga pukul 15.00 atau bahkan lebih, padahal inti pekerjaan mereka sudah selesai sejak 13.30 WIB.

Pernyataan tegas KDM ini langsung mendapat sambutan luas. Banyak guru merasa suaranya akhirnya terwakili. Guru bukan sekadar menghadirkan diri di sekolah. Mereka hadir penuh beban, penuh tanggung jawab moral, dan penuh tuntutan profesional.

Guru bukan hanya berdiri di depan kelas dan mengajar. Mereka menata kelas, merancang pembelajaran, mengoreksi tugas, memetakan karakter peserta didik, menyusun administrasi, mendampingi kegiatan sekolah, hingga melakukan komunikasi intens dengan orang tua siswa. Beban emosional dan mental ini tak pernah tercatat dalam absen sidik jari.

Karena itu, jika ada pihak yang menyamakan guru dengan pegawai yang "hanya hadir, absen, lalu bermain HP sepanjang waktu", tentu saja itu sebuah kekeliruan besar. Profesinya berbeda, tanggung jawabnya berbeda, dan logika kerjanya berbeda.

hut pgri ke-80/dokpri
hut pgri ke-80/dokpri

Setelah HUT PGRI ke-80 yang Meriah, Refleksi Semakin Diperlukan

Ramainya polemik ini muncul tak lama setelah perayaan HUT PGRI ke-80 di BritAma Arena Kelapa Gading yang berlangsung sangat meriah, kolosal, dan penuh kehangatan. Ribuan guru hadir dengan biaya mandiri, menunjukkan loyalitas dan cinta yang luar biasa terhadap organisasinya.

Namun di balik kemeriahan itu, masih tersimpan banyak pekerjaan rumah. Semangat organisasi, perjuangan guru, serta marwah PGRI perlu terus diperkuat agar tidak hanya menjadi euforia sesaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3