Yon Bayu
Yon Bayu Penulis

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Para Pendiri Partai yang Terdepak secara Tragis

7 Maret 2021   15:11 Diperbarui: 7 Maret 2021   15:49 744 6 0


KH Abdurrahman Wahid. Foto: kompas.com/TOTOK WIJAYANTO
KH Abdurrahman Wahid. Foto: kompas.com/TOTOK WIJAYANTO

Tidak ada kawan dan lawan abadi dalam politik. Adagium itu mendapat pembenaran jika melihat nasib para pendiri dan ketua umum partai politik yang terpental secara tragis. Lebih ironi lagi karena mereka bukan hanya tokoh sentral, namun juga identitas partai.  

Upaya kudeta Partai Demokrat hingga melahirkan dualisme kepemimpinan usai dilakukan kongres luar biasa (KLB) oleh kubu Moeldoko yang juga Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), kemungkinan juga akan menggusur Susilo Bambang Yudhoyono (AHY) yang saat ini menjabat Ketua Majelis Tinggi  di bawah kepemimpinan putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Meski Jhoni Allen Marbun, kader Partai Demokrat yang ikut membidani KLB, menyebut SBY bukan pendiri dan tidak berkeringat membesarkan partai, namun fakta sejarah tidak bisa diingkari.

SBY jelas berada di balik pendirian Partai Demokrat dan pernah menjabat ketua umum, bahkan ikon partai sehingga sulit untuk memisah antara SBY dengan Demokrat.

Terlebih lagi, kedua putranya, AHY dan Edhie Baskoro alias Ibas, adalah pengurus teras. Ibas pernah mejabat sekjen dan kini wakil ketua umum.

Jika kepengurusan hasil KLB mendapat pengesahan dari pemerintah sehingga kepengurusan AHY otomatis demisioner, SBY dan seluruh keluarga Cikeas pun terdepak dari Partai Demokrat yang telah mengantarkannya menjadi presiden.

Kisruh yang dialami Partai Demokrat, juga pernah melanda partai-partai lain hingga para pendiri dan mantan ketua umumnya keluar dari partai yang didirikan dan dibesarkan.

Salam @yb