Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Freelancer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Kampung Cempluk Festival Ke-14, Acara Tahunan Karya Pandega Desa yang Patut Diapresiasi

29 September 2024   08:37 Diperbarui: 29 September 2024   08:41 135 4 0

Panggung Utama Kampung Cempluk Festival | Dokumen Pribadi 
Panggung Utama Kampung Cempluk Festival | Dokumen Pribadi 

Saya termasuk salah satu pendatang baru di Kabupaten Malang, dan saya cukup mengapresiasi karena ada kegiatan pelestarian budaya lokal juga pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh pemuda-pemudi dan pegiat kampung di Dusun Sumberjo, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Ada sebuah acara tahunan yang saat ini sudah berusia 14 tahun bernama Kampung Cempluk Festival, di tahun ini mengusung tema "Asmaralana Hayuning Bentala" yang artinya cinta yang memancarkan keindahan alam, festival ini diselenggarakan mulai 22-28 September 2024 dan bisa dinikmati dari pukul 18.00-23.00 WIB.

Kampung cempluk festival menyediakan beragam kegiatan yang bisa dinikmati oleh para wisatawan, antara lain; pawai budaya, penampilan-penampilan spektakuler di pusat panggung, bazar segala jenis makanan tradisional maupun kekinian, workshop kerajinan tangan, aktivitas ramah lingkungan dan penghijauan, pemutaran film layar tancap, serta area booth yag Instagram-able.

Saya cukup mengapresiasi segala kerja keras dari penggagas juga seluruh panitia acara, yang telah menyusun acara sedemikian rupa. Meskipun saya tidak terlibat di dalam kepanitiaan, namun saya menyaksikan kerja keras panitia beberapa minggu sebelum festival digelar, yang kerap melakukan pengukuran  bahu jalan di siang yang terik untuk pembuatan kerangka tenant pedagang yang terbuat dari bambu dan jerami kering sebagai atap.

Saya kira keseluruhan acara cukup meriah dan sukses, saya melihat kerjasama yang begitu erat terjalin diantara masyarakat di Desa Dau, mereka saling bahu membahu mensukseskan serangkaian acara, tidak memandang usia dan status sosial.

Karena cukup penasaran dengan apa sebenarnya kampung cempluk ini, saya berhasil menemukan dan bersilaturahmi pada media sosial yang khusus untuk meliput serangkaian acara dari festival kampung cempluk, baik Instagram juga tiktok dengan nama pengguna @kampungcempluk, semua publikasi juga promosi ter-upload rapi pada masing-masing akun, hal ini menunjukkan bahwa festival kampung cempluk sudah menggunakan teknologi berbasis digital untuk menjangkau lebih banyak wisatawan untuk datang berkunjung.


Bazar Makanan Melimpah, Bisa Pilih Sesuai Mood 

Saya akui meskipun lokasi cukup dekat dengan kosan, tetapi saya tidak selalu hadir di setiap malam, karena sekalinya keluar tentu akan tergoda untuk membeli makanan dan minuman yang dijajakan oleh pedagang. Untuk itu, saya akan melakukan review singkat beberapa kudapan yang pernah saya beli.

Saya menemukan pedagang pempek lezat dan harganya pun juga terjangkau, 13000 rupiah sudah mendapatkan satu pempek dos isian telur ayam, yang digoreng hingga kecoklatan, dan diberikan irisan acar timun, wadahnya pun berupa thinwall bulat bertutup dan diberi kuah cuko satu plastic kecil.

Setelah dicoba ternyata pempeknya cukup lezat, tekstur empuk-kenyal ada rasa khas ikan tengiri, isian terlurnya juga lembut, apalagi saat disantap dengan kuah cuko yang memiliki rasa dominan manis asam, yang tentu sangat menggugah selera dan saya berhasil menghabiskan satu porsi dalam satu kali dudukan, Saya beri nilai 9/10.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3