Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Blogger

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Masjid Cut Meutia, Saksi Sejarah Terbentuknya Kawasan Elit Era Kolonial

28 April 2024   10:12 Diperbarui: 30 April 2024   15:45 1176 16 6

Setelahnya de Bouwploeg terus mengalami pergantian fungsi. Seperti pada perang dunia ke 2 sempat menjadi kantor pos pembantu oleh Angkatan Laut Jepang dan pernah juga dipakai sebagai kantor Jawataan Kereta Api Belanda. Hal ini terus bergulir hingga masa setelah kemerdekaan.

Dari tahun 1957 hingga 1970 bangunan ini mengalami 3 kali perubahan fungsi status mulai dari dinas perumahan, sekretariat DPR Gotong Royong hingga gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

Masjid Cut Meutia ketika malam (dok.pri/irerosana)
Masjid Cut Meutia ketika malam (dok.pri/irerosana)

Butuh waktu yang tidak sebentar untuk gedung ini bisa menjadi sebuah masjid. Bahkan di era kepemimpinan Soeharto, gedung ini sempat mau dirobohkan demi kepentingan proyek pembangunan jalur rel kereta api. Untungnya masih banyak pihak yang menolak rencana tersebut hingga akhirnya di tahun 1961 dinobatkan sebagai cagar budaya.

A.H Nasution menjadi salah satu tokoh yang disebut-sebut berjasa dalam mengalihfungsikan bangunan ini menjadi sebuah masjid. Salah satu pertimbangannya kala itu adalah belum ada masjid di sekitar wilayah tersebut.

Akhirnya pada tahun 1987, bangunan itu disahkan melalui SK Gubernur DKI Jakarta  No. 1584 sebagai sebuah masjid dengan nama Masjid Cut Muetia.

Untuk memenuhi kriteria sebuah masjid tentu saja bangunan ini butuh penambahan dan sedikit renovasi. Di antaranya tempat wudhu, Mimbar dan Mihrab. Beberapa ornamen kaligrafi pun dibubuhkan untuk menambah kesan islami.

Area dalam masjid Cut Muetia (dokpri/irerosana
Area dalam masjid Cut Muetia (dokpri/irerosana

Saat ini selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Cut Meutia juga sering dipakai untuk kegiatan bertema keagamaan. Menarik, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2