Sedangkan, untuk pelayanan kesehatan tersedia fasilitas pelayanan kesehatan dasar berupa Puskesmas Pembantu (Pustu). Dalam kondisi darurat dan membutuhkan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan, mereka harus pergi ke Puskesmas Kecamatan Tirtayasa atau RSUD Kabupaten Serang. Disini, warga setempat mengandalkan kapal motor milik nelayan atau warga setempat dengan jarak tempuh perjalanan laut sekira 2 jam perjalanan.
Dengan segala keterbatasan yang ada disini, budaya gotong royong tumbuh dan berkembang subur diantara warga Pulau Tunda. Jika ada warga mengalami situasi dan kondisi gawat darurat dan diharuskan dibawa ke darat, warga saling membantu untuk menemani. Bahkan meminjamkan perahu motor nelayannya.
Keesokan harinya, dari pagi mulai matahari terbit, kami sekeluarga menjelajah wilayah Pulau Tunda, hingga matahari terbenam.
Daratan Pulau Tunda masih didominasi hijaunya pepohonan dan mangrove di pesisirnya, membuat sejuk pandangan mata bagi siapa saja yang memandangnya. Sesekali kita akan mendapati hamparan ilalang di daratan pulau saat kita berjalan menjelajahinya ke arah utara menuju pantai utara Pulau Tunda
Ragam pesona wisata serpihan mutiara di Utara Teluk Banten ini memiliki potensi wisata alam lengkap berupa wisata bahari, wisata pulau, dan wisata budaya.
Nah, Wisata alam bahari menjadi daya tarik utama yang dapat dinikmati oleh wisatawan adalah ekowisata alam bawah laut seperti snorkeling, diving, memancing ikan di perairan laut Pulau Tunda dimana tumbuh dan berkembang terumbu karang yang masih lestari sebagai habitat ikan.
Sedang wisata alam pulau yang tak kalah menariknya yakni aktivitas susur pantai, jungle trekking, dan wisata edukasi konservasi terumbu karang, serta penanaman mangrove sebagai bagian dari pariwisata berkelanjutan
Adapun wisata budaya yang dapat kita saksikan yakni bagaimana kearifan lokal warga setempat dan ekosistem laut saling menghidupi. Pulau Tunda memiliki potensi kekayaan alam yang berlimpah dan masih terjaga dari kekayaan laut hingga darat yang perlu terus dilestarikan.
Desa wisata Pulau Tunda dikelola oleh warga lokal - mayoritas pemuda - yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jala Tunda yang didukung organisasi kemasyarakatan (Ormas) setempat diantaranya Pemuda Karang Taruna, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelompok Tani Nelayan (KTN) Mitra Bahari. Serta pelibatan perangkat desa (RT, RW, BPD, Lurah), tokoh masyarakat (Toma) dan tokoh agama (Toag) dalam pembinaan pengelolaan desa wisata.