Saya berangkat bersama sang anak untuk mandi menjelang waktu shalat zuhur, sekaligus merasakan sensasi kesegaran mata air yang jernih dan alami ini.
Dulu sebelum kami memiliki sumur bor, setiap musim kemarau panjang, saya dan keluarga kerap mengambil air dari sumber mata air di sini.
Sumber mata air Cikiray volumenya relatif tetap kala musim hujan, dan mampu bertahan sewaktu musim kemarau panjang sekalipun, airnya tidak sampai mengering.
Kejernihannya pun tak berubah, baik saat hujan masih nampak jenih, apalagi saat musim kemarau semakin jernih.
Walhasil, mata air ini menjadi andalan bagi warga sekitar untuk mencukupi segala kebutuhan air rumah tangga warga setempat.
Nah, untuk mandi, mencuci, dan keperluan lainnya, warga setempat di larang berendam langsung ke dasar kolam sumber mata air alami yang berukuran sekira 50 meter persegi ini.
Di sumber mata air ini telah disediakan tempat khusus untuk aktivitas mandi dan mencuci yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Saya pun mandi dengan menggunakan gayung di tempat kaum laki-laki yang tempatnya lumayan luas sekira berukuran 2,5 meter x 5 meter.
"Asli dingin dan segar airnya," kata sang anak yang mandi bareng saya.
Yuk, tonton videonya di kanal youtube saya barangkali saja kalian juga terinspirasi dan ingin merasakan segarnya mandi di sumber mata air alami terdekat. Dijamin segar!
Salam Literasi
Ade Setiawan, 31.03.2024