Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.
Pelayanan:
Pengalaman Sukses dari Pelaku Bisnis Hewan Kurban

Seorang pelaku bisnis hewan kurban berbagi pengalamannya: "Saya memulai bisnis ini dengan modal kecil, hanya 10 ekor kambing. Kunci kesuksesan saya adalah menjaga kualitas hewan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pembeli. Setiap tahun, saya melihat peningkatan penjualan karena kepercayaan yang dibangun dengan pelanggan. Jangan takut untuk memulai, asalkan kita mau belajar dan bekerja keras."
Kesimpulan
Bisnis hewan kurban bisa sangat menguntungkan jika dikelola dengan baik. Pastikan kita memilih hewan yang sehat, menyiapkan lahan yang memadai, dan memberikan perawatan yang optimal. Dengan strategi promosi yang tepat dan pelayanan yang baik, bisnis kita bisa berkembang pesat setiap tahunnya.
Semoga tips dan pengalaman di atas bisa membantu kita yang ingin mencoba bisnis hewan kurban. Selamat berbisnis dan semoga sukses!