Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.
dst.
Lirik ini mengajak untuk selalu optimis dan bersatu sebagai satu bangsa. Pesan ini sangat relevan dalam konteks film yang menyoroti solidaritas dan persatuan dalam kelas.
Bagian 3: Kesatuan dan Kebersamaan
Hey Kawan...
siapkah kau menembus awan?
dst.
Bagian ini menegaskan kembali pentingnya kebersamaan dan damai dalam menghadapi segala tantangan. Semangat "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh" menjadi pesan inti yang kuat.
Aspek Musik
Meski direkam dengan peralatan seadanya. Musik dari lagu ini sangat mendukung liriknya yang penuh semangat. Berikut beberapa elemen musik yang menonjol:
Vokal: Carollina membawakan lagu ini dengan vokal yang penuh emosi dan semangat, membuat pesan lagu terasa hidup dan menyentuh hati.
Gitar: Iringan gitar oleh Azhar Adam Agisna memberikan nuansa akustik yang hangat dan membangkitkan semangat, sejalan dengan pesan optimisme dan kebersamaan.
Cajon: Ketukan cajon oleh Yosephin Nicolas menambah ritme yang enerjik dan menyenangkan, membuat lagu ini tidak hanya enak didengar tetapi juga mengajak pendengar untuk ikut bersemangat.