Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.

Ruang Terbuka Kota: Pentingnya Kehadiran Taman Publik di Tengah Perkotaan
Menjelang sore hari ini Sabtu 12 Oktober 2024, saya mengunjungi Taman Padurenan sebuah lapangan sepak bola terbuka yang dikelilingi pepohonan tinggi. Letaknya strategis, di antara taman bermain Alun-Alun Sukapura dan fasilitas olahraga.
Taman ini berfungsi sebagai tempat olahraga dan hiburan, juga menjadi ruang publik yang vital bagi masyarakat di sekitar Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat. Berada tepat di depan SDN Pedurenan, taman ini sering menjadi tempat berkumpul bagi anak-anak, orang tua, dan komunitas, termasuk anak-anak pramuka yang kebetulan sedang bermain sore itu.

Saat saya berjalan mengelilingi taman dan mengabadikan beberapa momen dengan kamera, saya merasa senang bisa menikmati udara segar di tengah padatnya aktivitas perkotaan. Rasanya menenangkan mengetahui masih ada ruang-ruang seperti ini yang menyediakan kesempatan bagi warga kota untuk melepas penat.
Di era modern, ketika bangunan beton semakin mendominasi lanskap, keberadaan ruang terbuka hijau menjadi semakin esensial baik untuk kesehatan fisik maupun mental masyarakat.
Peran Penting Taman sebagai Ruang Terbuka Kota
Ruang terbuka publik seperti Taman Padurenan berfungsi sebagai tempat rekreasi, juga sebagai pusat interaksi sosial. Di sini, saya melihat anak-anak bermain ayunan dan perosotan, diawasi oleh orang tua mereka yang duduk di bangku-bangku taman.
Pemandangan seperti ini mencerminkan bagaimana ruang terbuka dapat menjadi tempat belajar bagi anak-anak melalui permainan fisik dan interaksi sosial. Selain itu, taman ini juga menyediakan ruang bagi warga untuk bersantai, berbincang dengan teman, atau sekadar menikmati suasana yang nyaman.
Kehadiran taman publik seperti ini membantu memperkuat kohesi sosial di masyarakat. Di tempat seperti ini, pertemuan spontan antara warga dari berbagai kalangan dapat terjadi, baik melalui obrolan ringan di bangku taman maupun partisipasi dalam kegiatan komunitas seperti pramuka. Ruang publik seperti ini juga dapat menjadi wadah pembelajaran tidak formal dan membangun rasa kebersamaan.