Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.
Pesawahan yang terhampar di belakang rumah makan menjadi daya tarik lain, ada juga petakan sawah yang dijadikan kebun kangkung.
Pemandangan hijau ini menghadirkan suasana sejuk dan menyegarkan, sangat kontras dengan suasana perkotaan Bekasi yang biasanya penuh sesak. Selain itu taman kecil di sekitar area makan menambah nuansa asri, membuat pengunjung betah berlama-lama.

"Pesawahan ini mengingatkan saya pada kampung halaman di Subang, tempat ketika hamparan hijau menjadi pemandangan sehari-hari. Kehadirannya di Saung Ujang Cianjur, mewakili asupan napas segar di tengah kota."
3. Nasi Liwet dan Keakraban Bersama Teman
Salah satu momen terbaik dalam kunjungan ini adalah menyantap nasi liwet bersama teman-teman. Hidangan tradisional ini disajikan lengkap dengan lalapan, sambal, ayam bakar, dan berbagai pelengkap lainnya.
Rasanya yang autentik, pengalaman makan bersama di meja panjang lesehan memberikan rasa kebersamaan.

"Rasa nasi liwet yang gurih berpadu dengan sambal pedas ditambah suasana pedesaan, makan siang ini menjadi salah satu yang paling berkesan."
4. Oleh-oleh Nanas Subang: Sentuhan Nostalgia Tanah Kelahiran
Di penghujung kunjungan saya menemukan gerai oleh-oleh yang menjual nanas Subang, buah khas dari kampung halaman saya. Melihat buah ini tak pelak lagi terbayang hamparan kebun nanas di belakang rumah, membawa rasa hangat yang sulit dijelaskan.