Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.
Setiap pagi saat lampu jalanan masih menyala dan udara masih terasa dingin, ada suara yang selalu memancing rasa penasaran saya. Dari arah pohon mangga tak jauh dari rumah terdengar kicauan aneh, bukan suara burung yang biasa saya dengar.
Suaranya lebih mirip racauan, seperti percakapan terburu-buru tanpa jeda. Riuh namun samar, tersembunyi di balik rimbunnya dedaunan.
Selama beberapa hari, saya mencoba mendekat. Perlahan, hati-hati, bahkan sampai menahan napas. Namun wujud pemilik suara tetap tak terlihat, meski suaranya terdengar semakin jelas.
Mereka seolah sengaja bersembunyi, membuat saya semakin penasaran. Saya pun mulai merekamnya, sekaligus berharap bisa mengetahui makhluk apa yang begitu ramai menyambut pagi dari balik dedaunan itu.
Hingga akhirnya, pagi tadi menjadi jawaban dari semua rasa penasaran itu. Saat langit mulai memucat dan lampu jalanan mulai padam, akhirnya mereka keluar.
Sekelompok burung kecil muncul dari balik rimbun pohon mengepakkan sayapnya yang mungil, lalu beterbangan kesana-kemari. Suara yang tadinya seperti racauan, kini berubah menjadi kicauan merdu yang saya kenal baik: burung kutilang!
Saya berdiri menyaksikannya dengan rasa takjub dan haru, misteri yang saya ikuti berhari-hari akhirnya terpecahkan. Saya melihat mereka hinggap di kabel listrik, di ranting-ranting yang terbuka, lalu terbang lagi sambil berkicau riang.
Sebelumnya saat mereka masih bersembunyi di balik dedaunan subuh tadi, suara yang terdengar lebih intens: bukan kicauan indah, melainkan seperti racauan panjang tanpa jeda, seperti manusia yang bicara terburu-buru. Namun begitu langit pagi mulai terang, suara mereka berubah menjadi kicauan merdu yang teratur.
Saya pun berpikir, mungkin itu adalah "percakapan pagi" versi mereka, semacam ritual untuk saling menyapa sebelum memulai hari. Sama seperti kita yang saling mengucap selamat pagi sebelum bekerja. Betapa indahnya melihat bentuk dan bahasa yang berbeda dari mereka, semua makhluk hidup ternyata punya cara masing-masing dalam berinteraksi.
Namun kebahagiaan itu sekaligus mengingatkan rasa prihatin. Sekumpulan burung yang hidup bebas, berlarian di udara, berkicau di ranting pohon, membuat saya berpikir: seandainya semua burung di dunia bisa hidup seperti itu, berdampingan dengan manusia tanpa harus takut ditangkap serta dipisahkan dari habitatnya.