AGUS SUWARNO
AGUS SUWARNO Guru

Kang Guru dari lereng gunung Slamet, Banyumas,

Selanjutnya

Tutup

Video

SMPN 2 Sewon Bantul Sukses Menghantarkan Siswa Difabel Menjadi Manusia Mandiri

29 Juni 2021   21:37 Diperbarui: 30 Juni 2021   01:52 811 2 1

Demikian dari tahun ke tahun hanya menerima siswa dengan difabilitas netra.Dua puluh sembilan tahun kemudian, yakni tahun 2011, SMP Negeri 2 Sewon mulai menerima lima orang siswa difabel, yang kesemuanya dengan gangguan pendengaran (tuli). Sejak tahun tersebut SMP Negeri 2 Sewon Bantul, mulai dilabeli sebagai Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi oleh Dinas Pendidikan Luar Biasa,  Dinas PLB Disdikpora DIY.  Sekolah ini memiliki seorang guru pendamping khusus (GPK) yang hadir dua kali dalam satu pekan, yaitu pada hari jumat dan sabtu. Melalui support Kementerian Pendidikan bidang PLB, pada tahun 2012 mulai dapat diselenggarakan diklat bagi seluruh elemen sekolah.

Di kabupaten Banyumas sendiri mendeklasikan bahawa pendidikan inklusi untuk semua sekolah. Semua sekolah wajib meneriam siswa yang penyandang difabilitas. Bahkan siswa penyandang difabilitas menadapat keistimewaan untuk diterima di sekoalh negeri tanpa seleksi. Dalam pelaksanaannya sendiri masih dibutuhkan kesepahaman banyak pihak, diskusi antar elemen sekolah dan support dari pemerintah untuk membangun ruh inklusif pada tiap-tiap sekolah, agar tercipta pendidikan inklusif bagi semua siswa.

Nah sobat Kompasiana seandainay semua sekolah di Indonesai adalah sekolah inklusi setuju tidak?. Kalau setuju bagaimana baiknya agar program tersebut dapat terealisasi ?. 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2