Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.
Sang pelatih sedang mengoreksi gerakan sang penari asuhannya (Dokpri Agustina)
Kali ini saya mengajak Anda sekalian untuk menonton latihan beksan di Bangsal Srimanganti Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tepatnya beksan (tarian) yang para penarinya dari kalangan laki-laki. Jadi, gerakannya lebih dinamis dan tidak sehalus beksan yang ditarikan kalangan perempuan.
Sebagaimana yang Anda lihat (silakan klik tautan YouTube di atas untuk melihat), semua penarinya laki-laki dari berbagai kelompok usia. Ada yang masih bocil, ada yang sudah remaja, ada yang dewasa muda, bahkan ada yang sudah om-om dan bapak-bapak.
Sungguh saya senang tak terkira melihat ada penari remaja dan anak-anak. Mengapa? Sebab itu berarti ada masa depan. Kiranya saya dan para penonton lain sedang menyaksikan sebuah proses regenerasi penari. Tak sekadar sedang menonton latihan beksan.
Menurut saya, semua penari yang sedang latihan itu menarik. Masing-masing punya gaya tersendiri. Akan tetapi, yang paling menarik perhatian saya adalah seorang penari dari kalangan om-om dan bapak-bapak. Yakni seorang laki-laki berkulit sangat cerah yang punya tatto di bagian atas tubuhnya.
Wow! Bertatto dan menarikan tarian Jawa. Betapa sebuah perpaduan yang unik. Keren.
Perlu diketahui, latihan beksan yang saya tonton kurang lebih berlangsung selama 2 jam. Para penontonnya 99 persen merupakan pengunjung kraton. Yang notabene wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik.
Nah. Apakah Anda ingin menontonnya juga? Boleh banget. Silakan datang ke Kraton Yogyakarta pada jadwal latihan yang telah ditentukan.
Salam.
