Antara 1975-2022 penulis terjebak hujan dan banjir di kaldera Bromo tak lebih dari 10 kali. Alasannya setiap mendung tidak berani melintas karena kuatir terjebak hujan dan banjir. Terlebih takut disambar geledek.
Pengalaman tiga kali terjebak yang cukup mengerikan pada akhir 2010 dan awal 2011 saat mengantar bantuan untuk masyarakat Suku Tengger akibat letusan Gunung Bromo pada 2010.
Terakhir saat bersama tiga orang blogger Kompasiana pulang dari Penanjakan untuk melihat puncak Bromo, Batok, Widodaren, Watangan dan Semeru seperti yang terlihat pada video di atas.