Sesudah lahan dibebaskan dari gulma, selanjutnya tanah digemburkan untuk mempermudah akar masuk ke dalam tanah. Selain itu agar di dalam tanah ada ruang untuk masuknya udara dan pupuk yang dibutuhkan tanaman.
Ada tiga cara menggemburkan tanah.
Pertama dengan cara yang paling sederhana yakni dengan dicangkul.
Lahan yang dicangkul biasanya lahan sedikit air, kering, berpasir, sempit, dan berundak atau terasering.
Selain itu lahan yang akan ditanami palawija dan sayur-sayuran.
Misalnya lahan di perbukitan dataran tinggi Dieng, Bromo Tengger Semeru, Bumiaji di Batu, atau daerah Kaliurang, Sleman.
Ada juga sawah yang akan ditanami padi digemburkan dengan cara dicangkul dengan alasan lahannya sempit serta keterbatasan dana.
Kedua, penggemburan tanah dengan cara dibajak yang ditarik dengan sapi atau kerbau. Ini merupakan cara tradisional yang masih banyak digunakan.