Di antara dua puluh enam ayam peliharaan ada empat ekor ayam jantan yang kami pelihara. Selain harganya yang lebih mahal daya tarik ayam jantan adalah kokoknya yang nyaring sebagai tanda waktu.
Terutama kokoknya pada dini hari sebagai tanda waktunya bangun tidur.
Orangtua jaman dulu, terutama di pedesaan selalu mengingatkan anak-anaknya harus segera bangun jika mendengar ayam berkokok. Jangan sampai didahului oleh matahari.
Begitu ayam berkokok dini hari, saya langsung bangun lalu membuka kandang dan membiarkan ayam-ayam keluar mencari makan di kebun depan rumah.
Tentang ayam jago atau ayam jantan ini ada sebuah tembang Jawa yang menggambarkan kehidupan di pedesaan yang tenteram.
Sebuah lagu yang kini jarang terdengar. Namun kokok ayam jantan selalu mengingatkan kita untuk segera bangun pagi dan bekerja demi kelangsungan hidup yang sejahtera dan damai.
Hal yang paling kurang menyenangkan dalam memelihara ayam jago adalah saat mereka bertarung berebut kekuasaan di kandang. Atau tak ingin ada pejantan lain yang lebih kuat.
Jika terjadi pertarungan dan tidak segera dipisah maka tidak akan ada yang mengalah. Bahkan salah satu sampai cidera berat malah mati.