Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Guru

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Video

Sholat Idhul Adha di Masjid Tertua Assalafiyah

17 Juni 2024   16:44 Diperbarui: 17 Juni 2024   16:55 1395 2 1

https://youtu.be/Je3YB3CT-Lo?feature=shared

Sholat Idhul Adha di Masjid Tertua Assalafiyah.

Masjid Jami Assalafiyah sumber gambar dokumen pribadi 
Masjid Jami Assalafiyah sumber gambar dokumen pribadi 


"Layaknya kurban dijadikan budaya bagi umat Islam, untuk mengajarkan kepekaan sosial dengan saling membantu, melalui hewan kurban" demikian penggalan khutbah Idhul Adha 1445 H 10  Dzulhijjah di Masjid Jami Assalafiyah.

Sholat Idhul Adha berjamaah Senin, 17 Juni 2024 waktu pukui 07.00 WIB. Sebagai khatib Raden Ustadz Syahrul dan Imam Raden Ustadz Manaf Triyadi.

Jema'ah sholat sumber gambar dokumen pribadi 
Jema'ah sholat sumber gambar dokumen pribadi 

Sholat Idhul Adha di Masjid Tertua Assalafiyah yang bertempat di jalan Jatinegara kaum raya RT 06 RW 03 kelurahan Jatinegara kaum pulogadung Jakarta timur.

Sholat Idhul Adha bagi warga RW 03 bukan hanya melaksanakan syariat Islam semata, tetapi sekaligus sebagai ajang silaturahmi diantara sesama warga keturunan Pangeran Jayakarta.

Perlu diketahui bahwa warga RW 03 Jatinegara kaum didominasi oleh warga keturunan pangeran Jayakarta.
Pangeran Jayakarta pada abad 16 mendirikan masjid sebagai tempat mengatur strategi perlawanan terhadap penjajah Belanda. Setelah terdesak akibat kalah perang Rombongan Pangeran Jayakarta beserta kaumnya keluar dari kawasan Sunda Kelapa.

Jemaah diluar sumber gambar dokumen pribadi 
Jemaah diluar sumber gambar dokumen pribadi 


Pangeran Jayakarta beserta kaumnya menuju kearah timur ,tepatnya di kawasan hutan jati dipinggir kali Sunter. Kelak dikemudian hari daerah tersebut diberi nama Jatinegara kaum.
 
Para sepuh bercerita bahwa nama Jatinegara kaum berasal dari Jati ( hutan jati) Negara ( mempertahankan Negara) Kaum ( pengikut Pangeran Jayakarta) jadilah nama Jatinegara kaum.


Awalnya masjid ini hanya sebuah musholla kecil yang dibangun oleh pangeran Jayakarta bersama pengikut pengikutnya. Musholla kecil tersebut dipergunakan sebagai tempat diskusi mengatur strategi perang disamping fungsi utamanya tempat ngaji dn ibadah sholat lima waktu.

Setelah kemerdekaan Mushola tersebut dipugar dan di renovasi kemudian diberi nama Masjid Jami Assalafiyah. Musholla tua tetap dipertahankan sampai sekarang sebagai benda cagar budaya.

Siapa Khatib Idhul Adha di Assalafiyah?

Raden Ustadz Syahrul ditunjuk oleh DKM Assalafiyah sebagai Khatib sholat Idhul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H. Raden Ustadz Syahrul merupakan tokoh muda keturunan langsung dari pangeran Jayakarta. Lulusan sarjana dakwah UIN Syarif Hidayatullah disamping sebagai ketua RT beliau juga menjabat ketua Kelompok Sadar Wisata KTH Rumah Kaum Jayakarta. Sehari hari Ustadz Syahrul petugas penyuluh agama Islam kementerian agama di kecamatan Cakung. Ayah dua anak ini merupakan tokoh muda masa depan warga Jatinegara kaum.

"Manusia sebagai mahluk sosial salah satu ciri nya adalah peduli terhadap sesama, peduli sesama dapat diterapkan melalui pengorbanan. Orang musti mengorbankan hartanya , seperti memotong kurban di saat Idhul Adha. Orang musti mengorbankan sedikit waktunya untuk mendengarkan dan menyimak khutbah Idhul Adha itu salah satu makna pengorbanan atas manusia sebagai makhluk sosial" demikian lanjutan khotbah.

Bagaimana suasana sholat Idhul Adha?

Masjid Jami Assalafiyah digunakan sebagai tempat sholat berjamaah Idhul Adha sangat strategis tempat nya. Masjid terletak persis di sisi jalan raya Jatinegara kaum dimungkinkan jemaah meluber dengan menggunakan dua sisi jalan tersebut.

Anak anak, tua muda, laki perempuan tumpah ruah sholat Idhul Adha hingga meluber ke dua sisi jalan raya.