egagology
egagology Editor

Seorang otaku geek,yang menyukai manga dan anime bertemakan ilmiah dan mistery. Website : https://komik.egagology.web.id/, https://www.egagology.web.id/ Discord : https://discord.gg/vKK2keSsEq

Selanjutnya

Tutup

Video

Cara buat Manga Tanpa Bisa Gambar Dengan AI Gratis

17 Oktober 2025   07:25 Diperbarui: 17 Oktober 2025   07:25 138 0 0

Setelah itu, saya generate gambarnya langsung dari naskah tersebut.

Biasanya, dari 6 panel yang dihasilkan, hanya 2 atau 3 yang benar-benar sesuai dengan keinginan saya.

Sisanya? Gagal total, atau terlalu aneh.

Jadi, saya ambil panel yang bagus dari ChatGPT, lalu sisanya saya generate ulang pakai Gemini AI---baik versi 2.5 Flash ataupun versi Pro.

Kelebihan versi Flash ini adalah tidak ada limit harian dan prosesnya cepat banget.

Kalian bisa generate gambar berulang-ulang tanpa takut dibatasi, sampai hasilnya benar-benar sesuai imajinasi kalian.

Langkah terakhir

Setelah semua panel yang dibutuhkan sudah terkumpul, barulah kita pindah ke tahap editing visual.
Di sini kalian bisa pakai aplikasi seperti GIMP, Photoshop, atau Clip Studio Paint untuk menyusun ulang gambar-gambar tersebut menjadi satu halaman manga utuh.

Biasanya, AI tidak menghasilkan layout panel yang sesuai dengan keinginan kita.
Kadang panelnya terlalu rapat, atau malah terlalu renggang.
Kalau kalian gak masalah dengan itu, ya biarin aja.
Tapi kalau mau hasilnya lebih "nyeni," saya sarankan buat layout-nya sendiri.

Untuk itu, saya pribadi lebih sering pakai aplikasi Ibis Paint di Android karena gratis, ringan, dan sangat mudah digunakan.
Kalian tinggal bikin kotak panel manual, masukkan gambar hasil AI satu per satu, lalu tambahkan balon dialog sesuai naskah.
Beres.

Setelah jadi satu halaman, jangan lupa periksa urutan bacanya.
Karena manga biasanya dibaca dari kanan ke kiri, bukan kiri ke kanan seperti komik barat.
Ini penting, biar pembaca gak bingung.

Tips tambahan


 

Dan satu tips kecil: kalau kalian pengen hasilnya terlihat profesional, tambahkan sedikit efek gradasi, tone, dan bayangan khas manga.
Kalian bisa pakai layer multiply atau pen tool hitam putih sederhana di Ibis Paint untuk membuat efek itu.
Hasilnya akan jauh lebih terasa "manga"-nya.

Sekarang mungkin ada yang bertanya: "Bang, kalau mau bikin manga full 20 halaman, bisa juga gak pakai cara ini?"
Jawabannya: bisa banget. Tapi ingat, makin panjang ceritanya, makin banyak waktu yang kalian butuhkan untuk generate dan menyusun hasilnya.
AI memang bisa mempercepat proses, tapi tetap butuh kreativitas dan kesabaran manusia buat mengatur alurnya.

Jadi, AI itu bukan pengganti total mangaka, tapi lebih ke asisten kreatif.
Kita yang tetap jadi sutradara utamanya.

Sebenarnya, masih banyak detail kecil yang bisa diatur dalam pembuatan manga dengan AI.
Misalnya gaya desain --- mau seinen, shounen, atau shoujo --- lalu pengaturan komposisi, warna, pencahayaan, bahkan gaya tinta.
Tapi karena pembahasan itu bakal panjang banget, kita simpan dulu untuk konten berikutnya.

Yang jelas, kalau kalian mengikuti langkah-langkah di atas, kalian sudah bisa menghasilkan satu halaman manga profesional buatan kalian sendiri, bahkan tanpa kemampuan menggambar sedikit pun.
Dan itu adalah hal yang dulu gak mungkin dilakukan oleh orang biasa.

Di titik ini, saya pengen menekankan satu hal penting:
AI hanyalah alat. Tapi ide dan cerita tetap datang dari manusia.
Jadi jangan takut kalau hasil AI kalian belum sempurna, karena yang terpenting bukan siapa yang bisa menggambar paling bagus, tapi siapa yang bisa menyampaikan cerita paling kuat.

Itu juga yang membedakan kita dari AI.
AI bisa meniru gaya, tapi tidak bisa meniru makna.

Nah, setelah kalian tahu cara buat manga dengan AI, kalian bisa kembangkan ide ini ke arah yang lebih luas.
Misalnya, buat manga fanmade, komik islami, atau bahkan cerita fiksi buatan sendiri.
AI memberikan kebebasan penuh buat kita bereksperimen.

Dan buat kalian yang mungkin dulu sering berpikir, "Ah, aku gak bisa gambar, jadi gak mungkin jadi komikus,"
Sekarang, alasan itu udah gak berlaku lagi.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3